kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja tertekan pandemi, laba bersih Pakuwon Jati (PWON) turun 65% di tahun 2020


Senin, 12 April 2021 / 09:49 WIB
Kinerja tertekan pandemi, laba bersih Pakuwon Jati (PWON) turun 65% di tahun 2020
ILUSTRASI. Salah satu pusat perbelanjaan milik Pakuwon Jati (PWON)


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sepanjang 2020 kurang memuaskan. Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia membuat pendapatan bersih perusahaan turun 44,72% menjadi Rp 3,98 triliun di tahun lalu.

Penurunan pendapatan juga berdampak pada laba bersih emiten properti ini. Tercatat, laba bersih PWON di 2020 hanya Rp 929,92 miliar. Nilai tersebut turun 65,13% dibanding laba bersih tahun 2019 yang capai Rp 2,71 triliun. 

Pendapatan PWON menyusut pada semua lini bisnis, terutama disebabkan oleh turunnya penjualan kondominium dan kantor secara tahunan dari Rp 3,04 triliun di tahun 2019 menjadi Ro 1,19 triliun di tahun lalu. Penurunan jumlah pendapatan dari kontrak dengan pelanggan juga terjadi, dari Rp 5,45 triliun menjadi Rp 2,88 triliun.

Tekanan pada laba bersih juga disebabkan oleh beban pokok yang tidak mengalami penurunan sedalam pendapatan. Beban pokok PWON tercatat turun 35,03% dari Rp 3,14 triliun menjadi Rp 1,94 triliun. 

Perusahaan juga mencatatkan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 55,97 miliar dan kerugian instrumen keuangan derivatif sebesar Rp 25,71 miliar. 

Baca Juga: Sektor properti banjir insentif, CTRA, PWON, dan LPKR paling diuntungkan

 

Padahal kedua pos tersebut masih mencatatkan keuntungan di tahun 2019. Keuntungan kurs mata uang asing PWON di 2019 sebesar Rp 130,12 miliar sedangkan keuntungan instrumen keuangan derivatif capai Rp 25,45 miliar. 

Penghasilan bunga juga tercatat turun secara tahunan dari Rp 280,69 miliar menjadi Rp 202,31 miliar. Adapun beban keuangan naik dari Rp 227,53 miliar menjadi Rp 294,86 miliar.  

Tekanan pada laba bersih tetap terjadi meski anggota indeks Kompas100 ini, terlihat menekan beban, misalnya beban penjualan menyusut 40,8% yoy dari Rp 222,06 miliar menjadi Rp 131,41 miliar dan beban umum dan administrasi susut dari Rp 384,76 miliar menjadi Rp 308,85 miliar. 

Sementara itu, dari sisi aset PWON memiliki nilai aset Rp 26,46 triliun. Jumlah ini meningkat dari aset di 2019 yang tercatat sebesar Rp 26,09 triliun. Terutama disebabkan adanya kenaikan aset tidak lancar dari Rp 16,45 triliun menjadi Rp 17,87 triliun.

Adapun total liabilitas PWON tercatat sebesar Rp 8,86 triliun. Di dominasi oleh liabilitas jangka panjang yang sebesar Rp 4,52 triliun. Sedangkan ekuitas PWON tercatat sebesar Rp 17,6 triliun. 

Selanjutnya: IHSG melemah ke 6.040 pada pagi ini (12/4), BBTN, ASII dan TLKM dilego asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×