kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja obligasi domestik rentan turun pada Maret 2018


Kamis, 01 Maret 2018 / 21:05 WIB
Kinerja obligasi domestik rentan turun pada Maret 2018
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek sentimen eksternal terhadap pasar obligasi domestik diperkirakan masih akan terjadi sepanjang Maret 2018. Selama masa tersebut pula indeks obligasi domestik rentan terkoreksi.

Fund Manager Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, sepanjang bulan Maret, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat masih akan menjadi sentimen utama yang menentukan arah indeks obligasi dalam negeri.

Ia memperkirakan tekanan eksternal akan mencapai puncaknya ketika momen Federal Open Market Committee (FOMC) berlangsung pada 21 Maret nanti. Pada saat itu, The Federal Reserve hampir pasti akan menaikan tingkat suku bunga acuan AS.

Selepas agenda tersebut, ada potensi indeks obligasi Indonesia akan mengalami pelemahan, namun hanya bersifat temporer.

Desmon menjelaskan, Bank Indonesia sudah memiliki mekanisme tersendiri ketika pasar obligasi negara bergejolak. Dalam hal ini, BI dapat melakukan intervensi dengan membeli Surat Utang Negara (SUN) dalam jumlah tertentu. “Setidaknya BI bisa menambal perolehan outstanding SUN yang berkurang ketika investor asing pergi,” ujarnya, Kamis (1/3).

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail sepakat, bahwa indeks pasar obligasi masih berpotensi tertekan pada bulan ini. Namun, tekanan tersebut dapat berkurang jika Indonesia mendapat kenaikan peringkat utang dari Moody’s Investor Service. Pada bulan ini pula ada potensi Indonesia meraih kenaikan peringkat utang dari Standard & Poor’s.

Jika kedua lembaga pemeringkat tersebut benar-benar menaikan peringkat utang Indonesia, Ahmad yakin pasar surat utang Indonesia akan kembali dilirik oleh investor asing. “Kepercayaan investor asing penting karena keberadaan mereka bisa mempengaruhi stabilitas pasar obligasi dalam negeri,” paparnya, Kamis (1/3).

Ia juga optimistis, selepas Maret nanti, indeks obligasi Indonesia berpotensi untuk kembali mengalami tren bullish. Pasalnya, sudah tidak ada lagi sentimen eksternal yang berpengaruh signifikan terhadap dinamika pasar obligasi negara.

Sebagai informasi, sepanjang Februari 2018, kinerja Indonesia Composite Bond Index (ICBI) melemah 1,2% secara month on month. Bahkan, pada Rabu (28/2), ICBI berada di level terendahnya sepanjang tahun ini, yaitu 242,72. Adapun pada penutupan hari ini (1/3), ICBI berada di level 242,49.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×