kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja bank pelat merah mentereng, kenapa sahamnya loyo?


Rabu, 25 Juli 2018 / 14:55 WIB
Kinerja bank pelat merah mentereng, kenapa sahamnya loyo?
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perbankan BUMN tercatat sudah menerbitkan laporan keuangan mereka untuk periode semester I 2018. Pun tercatat laporan keuangan mereka menunjukkan performa yang baik.

Sebut saja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), bank plat merah ini menunjukkan kenaikan laba pada semester I 2018 sebesar 28,7% yoy menjadi Rp 12,2 triliun dengan saluran kredit sebesar Rp 762,5 triliun atau naik 11,8% yoy.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) meraup laba Rp 7,44 triliun atau tumbuh 16,0% yoy, pertumbuhan kredit 11,1% yoy menjadi Rp 457,81 triliun.

Pun, bank spesialis KPR, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih mencatatkan kinerja yang moncer dengan raihan laba sebesar Rp 1,42 triliun atau tumbuh 12,01% yoy serta kredit tumbuh 19,14% menjadi Rp 211,35 triliun.

Sayangnya, kinerja apik ini tidak diikuti oleh moncernya harga saham mereka. Tercatat dari bulan Januari 2018 hingga saat ini atau year to date (ytd) saham bank plat merah cenderung melempem.

BBTN turun 33% ytd, BMRI turun 18% ytd dan BBNI turun 25% ytd. Sepertinya laporan kinerja keuangan Semester I ini tidak serta merta akan mengerek saham bank plat merah.

Yuliana, Analis PT Profindo Sekuritas Indonesia mengatakan, pada akhir tahun lalu saham perbankan memang sudah naik tinggi dan di tahun ini harus turun dikarenakan investor asing terlihat mulai melakukan aksi ambil untung, tecermin dari net sell asing.

“Ini bisa dibilang posisi bottom saham perbankan. Dan, karena kinerja yang baik jadi berpotensi akan rebound kembali serta akan mendorong indeks ke atas level 6.000. Sudah bisa dilakukan akumulasi beli untuk saham perbankan,” ujar Yuliana saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Rabu (25/7).

Kendati saham perbankan rentan terpapar sentimen naiknya suku bunga, justru mereka menunjukkan pertumbuhan yang baik dari sisi penyaluran kredit. Ini merupakan pertanda baik bagi investor yang ingin masuk ke saham bank karena memiliki fundamental yang baik.

“Akan ada profit taking yang akan menahan saham bank namun rilis laporan keuangan diharapkan bisa mendorong terus saham perbankan,” ujar Yuliana.

Adapun target price yang diprediksi oleh Yuliana untuk saham-saham bank adalah BMRI di level 8.500 untuk jangka panjang dan di akhir tahun bisa pada level 7.500. Kemudian BBRI di level 3.800 untuk jangka panjang dan akhir tahun di level 3.600. Serta BBNI pada level 9.000 untuk jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×