kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan insentif PPN properti diharapkan diperpanjang pada 2022


Sabtu, 04 Desember 2021 / 10:35 WIB
Kebijakan insentif PPN properti diharapkan diperpanjang pada 2022


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengusulkan kepada pemerintah agar kebijakanv(PPN) ditanggung pemerintah (DTP) bisa dilanjutkan hingga akhir 2022 mendatang.

Menanggapi itu, Chief Executive Officer PT Lippo Karawaci (LPKR), John Riady turut mendukung upaya BI untuk dilanjutkan hingga akhir tahun 2022. 

“Industri tentu saja menyambut baik usul Bank Indonesia kepada Pemerintah untuk memperpanjang kebijakan insentif PPN Properti berupa uang muka 0% PPN Properti, karena terbukti membuat penjualan hunian meningkat signifikan,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/12). 

Menurut John, berkat adanya insentif PPN Properti, industri properti nasional yang sebelumnya diprediksi lesu justru memiliki prospek yang cukup cerah untuk memetik pertumbuhan berkesinambungan.

Baca Juga: Prospek properti kian cerah, Lippo Karawaci masih punya land bank 2.000 ha

Menurutnya industri masih harus bersinergi dengan banyak pihak seperti pemerintah dengan harapan pemerintah masih akan menanggung insentif uang muka 0% PPN properti. 

Dia menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang kuartal II-2021 sektor properti mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,82%. Angka tersebut menjadi kontribusi sektor properti terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di periode ini yang mencapai 7,07%.

Senada  Sekjen DPP REI, Amran Nukman, mengatakan insentif PPN DTP sejak Maret hingga akhir Desember tahun ini sangat berdampak besar pada penjualan properti para pengembang. 

Baca Juga: Moody's naikkan rating Lippo Karawaci (LPKR) dari stabil menjadi positif

Tercatat para pengembang yang memiliki hunian ready stock bisa mendorong peningkatan penjualan 30%-50% dari stimulus PPN,” ujarnya. 

Dia berharap dengan perpanjangan insentif, Pengembang yang punya stok rumah masih bisa memanfaatkan insentif ini.  “Kalau pengembang tidak ada stok rumah memang sulit untuk mengejar pelunasan dan serah terima di akhir Desember ini agar dapat memanfaatkan insentif PPN," tutup Amran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×