Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perempuan masa kini semakin melek investasi. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, empat tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor perempuan nyaris mencapai 1.000%, tepatnya 965%.
Saat ini, total investor perempuan di pasar modal mencapai sekitar 476.772 orang. "Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan investor laki-laki," kata Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama KSEI, Jumat (20/4).
Dia mengatakan, jika sebelumnya persentase investor laki-laki dan perempuan di pasar modal adalah 70% berbanding 30%, kini jumlah investor perempuan telah mencapai 41% dari total investor di bursa. Sementara pertumbuhan jumlah investor laki-laki dalam empat tahun terakhir hanya 71% menjadi 629.115 investor.
Selama ini, banyak perempuan yang tak percaya diri dalam berinvestasi. Padahal, pengelola keuangan rumah tangga adalah perempuan. Alhasil, Friderica mengatakan, sudah sewajarnya perempuan mulai sadar berinvestasi, bahkan sebelum berkeluarga.
Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, mengatakan, saat ini sekitar 43% investor reksadana adalah perempuan. Yang ajaib, jika diklasifikasikan menurut pekerjaan, kini jumlah investor yang merupakan ibu rumah tangga mencapai 4,78% dari total investor di pasar modal. "Keingintahuan perempuan terhadap investasi sudah cukup tinggi," kata Vivian.
Vivian mengatakan, saat ini perempuan juga sudah cukup cermat membagi kue portofolio investasinya. Ambil contoh, dari keseluruhan total investasi perempuan di reksadana, sebesar 35% merupakan investor perempuan yang berinvestasi di reksadana saham. Lalu 35% lainnya berinvestasi di reksadana campuran, dan sisanya merupakan investor reksadana pendapatan tetap.
Pilihan investasi
Tak hanya instrumen pasar modal saja yang bisa jadi pilihan investasi. Buktinya, Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk, juga mendulang cuan dari investasi di properti. "Saya juga mencoba investasi yang lain seperti investasi di saham, tapi saya biasanya menunggu momen yang tepat," kata Theresia.
Dalam berinvestasi, ia selalu berhitung dengan cermat. Apalagi, instrumen pasar modal seperti saham memang cenderung lebih volatil. Sehingga, selama ini, Theresia memang lebih suka membiakkan asetnya di properti yang lebih aman dan bisa prospektif dalam jangka pajang.
Ia bercerita, dalam pengalamannya di bidang properti, tak jarang ia melihat bahwa perempuanlah yang justru menjadi pembuat keputusan terkait dengan investasi.
Selain Theresia, salah satu perempuan yang menjadi eksekutif di salah satu perusahaan energi di Indonesia, Febriati Nadira, juga cukup getol melakukan investasi. Saat ini, ia memilih berinvestasi di instrumen pasar modal. "Karena imbal hasilnya bagus dan likuid," kata dia.
Perempuan yang akrab dengan panggilan Ira ini juga tak lupa selalu melakukan diversifikasi investasi. Salah satunya adalah membagi portofolionya ke instrumen investasi properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News