kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ISAT akan lunasi utang yang jatuh tempo tahun ini


Senin, 19 Maret 2012 / 13:45 WIB
ISAT akan lunasi utang yang jatuh tempo tahun ini
ILUSTRASI. Petugas melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan armada Bluebird di Pool Bluebird, Mampang, Jakarta. KONTAN/BAihaki.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) kembali berencana menurunkan beban utangnya di tahun ini. Perusahaan halo-halo tersebut akan membayarkan seluruh utang yang jatuh tempo di 2012, dengan total nilai mencapai Rp 2,064 triliun dan US$ 141,2 juta.

Adapun sejumlah utang yang akan jatuh tempo di tahun ini antara lain dari fasilitas pinjaman Bank HSBC Perancis, Bank Mandiri, dan Bank BCA. Selain itu, ada pula obligasi terbatas I dan II.

"Sebagian dana untuk pelunasan utang tersebut akan diambil dari penjualan menara ke Tower Bersama," kata Division Head ISAT Djarot Handoko saat dijumpai di Jakarta, Senin (19/3).

Asal tahu saja, ISAT memang akan mengantongi dana senilai US$ 519 juta atas penjualan 2.500 menaranya ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Rencananya, ISAT akan mendapatkan pembayaran dimuka senilai US$ 406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar US$ 113 juta.

"Utang yang akan dilunasi itu memiliki bunga yang besar," jelas Djarot. Jika masih memiliki sisa dana atas penjualan tower, ISAT juga berniat melunasi utang tahun 2013.

Sebagai catatan saja, tahun lalu, ISAT membayar sejumlah utang jatuh tempo. Utang itu terdiri dari utang berdenominasi rupiah sebesar Rp 1,73 triliun dan utang berdenominasi dolar AS senilai US$ 299 juta.

Pelunasan utang itu membuat beban pendanaan perseroan menyusut dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Efisiensi akibat penurunan beban utang itu cukup efektif mendongkrak laba bersih perseroan. Laba bersih (audit) ISAT sepanjang 2011 naik sebesar 29% menjadi Rp 835 miliar.

Sedangkan pendapatan usaha perseroan tahun lalu meningkat sebesar 3,9% menjadi Rp 20,57 triliun. Kontribusi dari pendapatan selulernya masih mendominasi yaitu sebesar Rp 16,75 triliun. Sisanya merupakan pendapatan non seluler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×