kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor ambil peluang dibalik tekanan saham BBTN


Rabu, 22 Maret 2017 / 21:11 WIB
Investor ambil peluang dibalik tekanan saham BBTN


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kasus pemalsuan bilyet deposito PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memberikan dampak negatif terhadap harga saham bank pelat merah tersebut.

Pada perdagangan Rabu, (22/3), harga saham BBTN sempat anjlok hampir 5% ke level Rp 2.130 dari sebelumnya Rp 2.240 per saham. Untungnya, saham BBTN kembali meningkat sehingga hanya mengalami penurunan 0,44% ke level Rp 2.240 per saham pada akhir penutupan perdagangan.

Penurunan tajam itu muncul setelah muncul kabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sederet sanksi kepada BBTN. Sanksi yang diberikan seperti dilarang melayani pembukaan semua jenis rekening baru untuk tabungan, giro dan deposito.

BBTN juga dilarang memanfaatkan tenaga alih daya hingga OJK dan juga melarang BTN untuk membuka kantor cabang baru sampai risiko operasional kembali normal.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Bima Setiaji menilai, tekanan pada pergerakan saham BBTN memang tak lepas dari isu tersebut. Tapi, ini sifatnya terbatas dan jangka pendek.

"Kasus itu menurut kami kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi bisnis dan operasional BBTN secara keseluruhan," ujar Bima.

Ini terlihat dari pergerakan harga saham BBTN yang cenderung tertekan hingga menuju level terendahnya, Rp 2.130, tapi belum mencapai level terendah tahun lalu yang sempat berada pada kisaran Rp 1.600.

Harga saham BBTN juga sempat rebound pada detik-detik terakhir perdagangan. "Karena penurunan itu dimanfaatkan sebagian pelaku pasar melakukan aksi bottom fishing atau buy on weakness," imbuh Bima.

Sehingga, hal itu mengindikasikan jika prospek fundamental BBTN ke depannya masih baik. Ini menjadi alasan investor untuk mengambil kesempatan untuk mengoleksi saham BBTN di tengah penurunannya itu.

Asal tahu saja, penurunan harga saham ini membuat yield dividen saham BBTN meningkat. Yield saat ini sekitar 2,2%, sementara tahun lalu sekitar 2%.

"Selama masih diatas 2% yield-nya, kami rasa masih menarik untuk dikoleksi," kata Bima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×