kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi sepekan: Syukurlah, berakhir damai


Sabtu, 03 Desember 2016 / 10:00 WIB
Investasi sepekan: Syukurlah, berakhir damai


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Mulusnya aksi 212 membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menutup akhir pekan ini dengan naik 0,91% atau 47,201 poin ke level 5.245,956.   Namun, sejatinya, indeks sudah merespon pernyataan bahwa aksi doa bersama akan dilakukan dengan superdamai pada beberapa hari sebelumnya. Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (28/110, berdasarkan data RTI, pada pukul 09.11 WIB, IHSG mencatatkan penurunan 0,21% menjadi 5.111,424. Ada 91 saham yang menurun. Adapun 71 saham naik dan 76 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,254 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 329,925 miliar. Pagi ini, investor asing masih terlihat melepas kepemilikan sahamnya di Indonesia. Nilai penjualan bersih asing (net sell) mencapai Rp 19,4 miliar di seluruh market dan Rp 19,4 miliar di pasar reguler.

Sesi I, IHSG masih belum berhasil bangkit dari zona merah pada akhir transaksi ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,23% menjadi 5.110,27. Ada 147 saham yang anjlok pada siang ini. Sementara itu, jumlah saham yang naik sebanyak 92 saham dan 113 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 8,329 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,190 triliun.

Sesi II, IHSG terkoreksi di tengah pasar regional yang sumringah di awal pekan. Mengacu data RTI, indeks berakhir di zona negatif 0,15% atau 7,532 poin ke level 5.114,572. Ada 182 saham bergerak turun, 117 saham bergerak naik, dan 99 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 17,59 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,83 triliun. Aksi jual investor asing turut membebani pergerakan IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 309,344 miliar dan Rp 829,799 miliar keseluruhan perdagangan.

• Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG bergerak konsolidasi menjelang rilis data inflasi November 2016 yang sedianya akan dipublikasikan pada awal Desember nanti. "Namun, di tengah harga saham yang sedang mengalami koreksi, pelaku pasar masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi beli saham, mengingat dalam jangka panjang pasar saham domestik masih berada dalam tren penguatan," katanya.

Selasa (29/11), IHSG rebound mengawali perdagangan. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,35% ke level 5.132,57 pukul 09.12 WIB. Ada 114 saham bergerak naik, 45 saham turun, dan 72 saham stagnan. Mengawali perdagangan pagi ini melibatkan 1,25 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 436,2 miliar.

Sesi I, IHSG berbalik arah melaju di zona hijau pada perdagangan sesi ini. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,81% atau 41,419 poin ke level 5.155,991. Tercatat 176 saham bergerak naik, 101 saham bergerak turun, dan 81 saham stagnan. Volume perdagangan pada rehat pertama 7,30 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,29 triliun. Meski demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jualnya. Pada sesi perdagangan pagi net sell asing Rp 125,042 miliar.

Sesi II, IHSG ditutup menguat meski masih dilanda aksi jual asing. Mengutip RTI,   indeks bertambah 22,09 poin atau 0,43% menjadi 5.136,67.  Sebanyak 184 saham menguat, berbanding 124 yang melemah. Adapun 97 saham lainnya bergeming. Investor asing masih lebih banyak melakukan penjualan ketimbang pembelian saham hari ini. Tercatat, net sell di pasar reguler sebesar Rp 147,7 miliar. Sementara itu,  net sell asing mencapai Rp 852,6 miliar. Total, sebanyak 17,25 miliar saham diperdagangkan sampai sore tadi, dengan nilai transaksi sampai Rp 7,49 triliun.

Rabu (30/11), IHSG bergerak naik di awal transaksi perdagangan hari ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.14 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,25% menjadi 5.150,25. Ada 101 saham yang melaju. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 65 saham dan 73 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,688 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 527,819 miliar.

Sesi I, IHSG semakin kokoh di zona hijau di akhir sesi ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,67% menjadi 5.171,08. Jumlah saham yang melaju mencapai 160 saham. Sementara itu, 121 saham tampak tertekan dan 82 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 6,627 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,277 triliun. Di sisi lain, investor asing mulai kembali mengoleksi saham-saham Indonesia. Nilai pembelian bersih (net buy) asing sesi I mencapai Rp 86,7 miliar di seluruh market dan Rp 99,5 miliar di pasar reguler.

Sesi II, IHSG melanjutkan penguatannya. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,24% atau 12,243 poin ke level 5.148,910. Tercatat 185 saham bergerak naik, 133 saham turun, dan 84 saham stagnan. Pada perdagangan hari ini melibatkan 17,82 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,84 triliun. Meski demikian, investor asing masih saja melakukan aksi lepas saham. Di pasar reguler, net sell asing Rp 33,832 miliar dan Rp 1,074 triliun keseluruhan perdagangan.

• Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa penguatan laju IHSG cenderung tertahan menyusul adanya isu ancaman bom di Jakarta, situasi itu menjadi kekhawatiran investor di akhir sesi perdagangan hari ini. "Terlihat aksi jual cukup signifikan pada 'preclosing market'. Investor asing juga masih kembali melakukan aksi lepas saham sekitar Rp1,07 triliun," katanya.

Kamis (1), IHSG langsung melaju ke zona hijau. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,82% menjadi 5.190,94. Ada 122 saham yang melonjak. Sementara itu, jumlah saham yang turun sebanyak 54 saham dan 80 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,122 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 441,764 miliar.

Sesi I, IHSG mengakhiri sesi ini dengan penguatan. Indeks menanjak 43,56 poin atau 0,85% menjadi 5.192,47. Selama setengah hari, ada 8,35 miliar saham diperdagangkan dengan nilai Rp 3,4 triliun.  Pemodal asing mulai kembali mengoleksi saham, dengan net buy di pasar reguler tercatat Rp 170,7 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 139,3 miliar

Sesi II, IHSG pertahankan reli di tengah sentimen positif kesepakatan OPEC dan rilis data  inflasi. Mengacu data RTI, indeks berakhir 0,97% atau 49,845 poin ke level 5.198,755.  Ada 145 saham bergerak naik, 145 saham bergerak turun, dan 103 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 15,10 miliar lot saham dengan nilai transaksi 7,46 triliun. Hari ini, di pasar reguler investor asing membukukan aksi beli Rp 218,558 miliar. Namun, keseluruhan perdagangan investor asing condong melakukan aksi jual saham Rp 181,266 miliar.

Jumat (2/12), IHSG bergerak positif di awal transaksi perdagangan pagi ini. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,3% menjadi 5.213,55. Kenaikan indeks disokong oleh pergerakan positif 94 saham. Sementara itu, 50 saham tertekan dan 89 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,126 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 301,236 miliar.  Sebagian investor asing masih tampak melepas kepemilikan sahamnya pagi ini. Di seluruh market, nilai net sell asing mencapai Rp 6,4 miliar. Di pasar reguler, asing membukukan pembelian bersih (net buy) dengan nilai Rp 21,2 miliar.

Sesi I, HSG masih mempertahankan posisi di zona hijau di akhir ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks naik terbatas sebesar 0,17% menjadi 5.207,80. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 5,525 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,488 triliun. Sebagian investor asing memilih untuk melepas kepemilikan sahamnya di Indonesia. Siang ini, net sell asing di seluruh market mencapai Rp 87,6 miliar. Di pasar reguler, asing masih mencatatkan net buy senilai Rp 25,9 miliar.

Sesi II, IHSG reli di tengah aksi  212 yang berjalan damai. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,91% atau 47,201 poin ke level 5.245,956. Ada 170 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, 104 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan melibatkan 11,57 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,76 triliun. Meski IHSG melaju, investor asing masih melakukan aksi jual. Di pasar reguler, nets sell asing Rp 97,354 miliar dan Rp 275,979 miliar keseluruhan perdagangan.

RUPIAH

Aksi 212 yang berjalan damai membuat rupiah dapat menutup pekan ini dengan penguatan tipis. Selain itu, Kepala riset monex investindo futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa laju dollar AS tertahan seiring dengan belum yakinnya sebagian pelaku pasar terhadap kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump.  

Kendati begitu, pukulan balik rupiah ini, meski tidak telak, cukup berarti bagi rupiah. Pasalnya, rupiah sejak Senin hingga Kamis terus melemah. Berikut pergerakan rupiah selama sepakan:

Senin (28/11), posisi rupiah di awal pekan ini menguat. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.51 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,2% ke posisi Rp 13.495 per dollar AS.

Sekadar perbandingan, posisi rupiah di akhir pekan lalu berada di level Rp 13.525 per dollar AS. Penguatan juga terjadi pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Pagi ini, kurs JISDOR rupiah berada di posisi Rp 13.467 dari sebelumnya Rp 13.570 per dollar AS.

Sore, rupiah gagal memanfaatkan pelemahan dollar AS. Mengacu Bloomberg, di  pasar spot, valuasi rupiah melemah tipis 0,05% di level Rp 13.532 per dollar AS dibandingkan dengan hari sebelumnya.  Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia (BI) posisi rupiah terbang 0,75% ke level Rp 13.467 per dollar AS.

• Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah bergerak stabil terhadap dollar AS menjelang rencana bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya. "Pergerakan mata uang negara berkembang masih dipengaruhi oleh harapan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi," kata Rully Nova.  Ia menambahkan, sentimen dari dalam negeri mengenai aksi damai atau demonstrasi juga cenderung mendorong pelaku pasar mengambil posisi "wait and see" sehingga fluktuasi pasar valas di dalam negeri cenderung mendatar. "Diharapkan aksi damai nanti berjalan kondusif sehingga direspon positif pasar dan menjaga fluktuasi mata uang rupiah," katanya.

Selasa (29/11), otot rupiah kembali kendur terhadap dollar AS. Mengacu data Bloomberg,  pukul 10.01 WIB, rupiah di pasar spot ke Rp 13.551 per dollar AS atau melemah 0,14% dari penutupan kemarin Rp 13.532 per dollar AS pukul 10.01 WIB. Senasib, rupiah pada kurs JISDOR turun 0,61% ke level Rp 13.549 per dollar AS dari posisi kemari Rp 13.467 per dollar AS

Sore,  di pasar spot, valuasi rupiah melemah tipis 0,21% ke level Rp 13.560 per dollar AS dibandingkan dengan  hari sebelumnya. Sementara itu, menurut kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah terkoreksi 0,61% ke level Rp 13.549 per dollar AS.

• Putu Agus Pransuamitra, Research & Analyst PT Monex Investindo Futures, melihat tekanan ini lebih banyak disebabkan dari faktor eksternal. Meski rilis data pertumbuhan ekonomi dan indeks kepercayaan konsumen baru akan dilakukan malam nanti, tetapi rupiah sepertinya sudah mengambil langkah antisipasi. “Kalau domestik sejauh ini belum ada sentimen,” terangnya kepada KONTAN. Menurutnya, sentimen dari dalam negeri baru akan mulai berpengaruh setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi pada 1 Desember nanti. Sentimen lain juga diperkirakan dari rencana aksi demonstrasi yang rencananya digelar pada 2 Desember.

Rabu (30/11), posisi rupiah tak banyak mengalami perubahan pada transaksi perdagangan pagi ini. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.09, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.552 per dollar AS. Artinya, posisi rupiah hanya menguat 0,05% dari posisi penutupan kemarin di level Rp 13.560 per dollar AS. Sebaliknya, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR melemah tipis ke posisi Rp 13.563 dari sebelumnya 13.549.

Sore, rupiah mencatat penguatan meski tipis di tengah gempuran data positif dari Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat tipis 0,04% ke level Rp 13.555 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,1% ke level Rp 13.563 per dollar AS.

• Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, Tonny Mariano, mengatakan bahwa data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis hari Selasa (29/11) sebenarnya positif. Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2014 berada di angka 3,2% atau lebih baik dari proyeksi sebesar 3%. Sementara itu,  tingkat keyakinan konsumen naik tajam ke level 107,1 dari sebelumnya 100,8. "Tetapi dollar AS terkoreksi sejak menguat awal pekan," paparnya.

Kamis (1/12), posisi rupiah melemah lagi. Pada transaksi hari ini, berdasarkan data Bloomberg per pukul 10.24, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.578 per dollar AS. Nilai tukar rupiah melemah 0,16% dibandingkan dengan level penutupan kemarin di Rp 13.555. Pelemahan juga terlihat pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR. Hari ini, kurs JISDOR rupiah berada di level Rp 13.582 per dollar AS dari posisi sebelumnya Rp 13.563 per dollar AS.

Sore, rupiah kembali terpukul oleh penguatan dollar AS. Mata uang garuda gagal memanfaatkan kenaikan harga minyak sesuai dengan kesepakatan OPEC. Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,07% ke level Rp 13.565 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu,  kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah tergerus 0,14% ke level Rp 13.563.

• Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, angka inflasi yang berada sedikit di atas proyeksi analis membebani laju rupiah. Inflasi bulan November tercatat 0,47% atau lebih tinggi dari bulan Oktober sebesar 0,14%. "Rata-rata analis memprediksi 0,3% - 0,4%," ujarnya. Rupiah juga gagal memanfaatkan kenaikan harga minyak setelah OPEC setuju melakukan pemangkasan produksi. Padahal, minyak menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. "Setelah keputusan OPEC, dollar AS masih menguat sehingga rupiah tertekan," lanjut David. Sejauh ini, sentimen utama yang menggerakkan rupiah masih dari sisi eksternal, yakni terkait dengan data - data ekonomi AS.

Jumat (2/11), nilai tukar rupiah menguat. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.39 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 13.527 per dollar AS. Dengan demikian,  rupiah  menguat 0,2% dari level penutupan kemarin di posisi Rp 13.565 per dollar AS. Penguatan juga terlihat pada nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR. Pagi ini, kurs JISDOR rupiah berada di level 13.524 per dollar AS dari sebelumnya Rp 13.582 per dollar AS.

Sore, rupiah dalam sepekan ini berhasil keluar dari tekanan dollar AS. Meski demikian, rupiah tetap bergerak di kisaran Rp 13.500 per dollar AS. Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,39% ke level Rp 13.512 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir,rupiah menguat tipis 0,09%.

• Analis Pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, rupiah menguat tetapi masih bertahan di kisaran Rp 13.500 per dollar AS dalam sepekan ini. Data-data ekonomi AS sepanjang pekan lalu terlihat positif. Dimulai dari data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016 dengan hasil 3,2% atau di atas proyeksi 3%. Dari dalam negeri, angka inflasi bulan November sedikit lebih tinggi dari ekspektasi lantaran dampak musim hujan terhadap harga makanan. Hal ini turut mempengaruhi laju rupiah meski tidak signifikan.


EMAS

Emas Antam pekan ini mengalami penurunan Rp 1.000. Berikut pergerakan harga emas Antam selama sepekan:

Senin (28/11), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam dibanderol Rp 590.000. Angka ini sama dari posisi harga Jumat (25/11).  Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 1.000  dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback berada di angka Rp 514.000 per gram.

Selasa (29/11), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 591.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Senin (28/11). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini juga naik Rp 1.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 515.000 per gram.

Kamis (1/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 588.000. Angka ini turun Rp 4.000 dari posisi harga Rabu (30/11). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 6.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 510.000 per gram.

Jumat (2/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 589.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Kamis (1/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini naik Rp 1.000 jika dibandingkan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 511.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×