kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Inilah saham LQ45 yang masih murah


Jumat, 04 Agustus 2017 / 22:40 WIB
Inilah saham LQ45 yang masih murah


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Beberapa emiten memiliki price earning ratio (PER) yang cukup murah saat ini. Hal ini membuat emiten tersebut menarik dikoleksi. Mana saja?

Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan ada beberapa emiten yang memiliki PE cukup murah saat ini dari beberapa sektor. Diantaranya dia menyatakan ada dari saham LQ45.

Saat ini pada saham LQ45, ASII mmeiliki PER sebesar 16,88 kali dengan PBV 2,1 kali, BMRI dengan PER 16,17 kali dengan PBV 1,89 kali, MNCN dengan PER sebesar 14,85 kali dengan PBV 2,36 kali dan LPPF dengan PER 11,95 kali dengan PBV 13,14 kali. Selain itu untuk saham second liner, ada RALS dengan PER 8,52 kali dengan PBV 1,72 kali.

"Kenaikan kinerja ASII lebih dipengaruhi oleh sentimen positif dari kenaikan harga batu bara dunia di tengah-tengah kompetisi yang sangat ketat dalam industri otomotif," kata Nafan kepada KONTAN, Jumat (8/4).

Kenaikan harga batu bara dunia tersebut memberikan efek positif terhadap perkembangan bisnis alat berat ASII. Adapun dominasi ASII dalam dunia otomotif masih belum tertandingi ke depannya.

Pendapatan ASII pada 2017 diproyeksikan meningkat 10,5% menjadi Rp 200,2 triliun dengan kenaikan laba bersih sebesar 29% menjadi Rp 19,5 triliun. Nafan merekomendasikan buy ASII dengan target harga jangka panjang di level 9.350.

Sementara itu, untuk prospek BMRI juga masih positif. Hal itu lantaran emiten didukung oleh kemampuan menjalankan kebijakan mitigasi resiko secara efektif dan efisien. "Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan BMRI dalam menurunkan NPL sebesar 16bps menjadi 3,82%," lanjutnya.

Selain itu, sentimen positif dari keputusan S&P dalam menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi level investment grade diyakini akan memberikan katalis positif terhadap kinerja BMRI.

Adapun total pendapatan pada 2017 diproyeksikan meningkat 4,5% menjadi Rp 77,9 triliun dengan kenaikan laba bersih sebesar 42% menjadi Rp 19,6 triliun. "Buy BMRI dengan target harga jangka pendek di 13.675 dan jangka menengah di 14.600," imbuhnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×