kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini berita Bursa hari ini


Rabu, 06 Mei 2015 / 06:00 WIB
Ini berita Bursa hari ini


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harian KONTAN edisi Rabu (6/5) memiliki sejumlah berita yang menarik Anda simak. Pada halaman empat rubrik Bursa terdapat empat berita menarik yang perlu Anda simak.

Pertama, ada cerita soal kinerja emiten sektor konsumer yang sepanjang tiga bulan pertama di 2015 tumbuh tipis. Bahkan beberapa emiten menunjukkan perlambatan signifikan. Ini seiring dengan perlambatan ekonomi yang menekan daya beli masyarakat dan pelemahan nilai tukar rupiah. Performa terbaik ditunjukkan oleh PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih 128% secara year on year (yoy) menjadi Rp 280,37 miliar. Namun, pertumbuhan ini bukan lantaran kenaikan penjualan tapi karena MYOR berhasil menekan beban.  Penjualan MYOR turun 1,2% menjadi Rp 3,46 triliun. Kinerja emiten konsumer yang paling buruk ditujukkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan penurunan laba bersih  37,3% menjadi Rp 870,1 miliar secara yoy. Kinerja PT Gudang Garam Tbk (GGRM)  juga melempem. Laba bersih GGRM turun 9,5% menjadi Rp 1,28 triliun. Sedangkan pendapatan GGRM meningkat 1,98% menjadi Rp 15,98 triliun. Analis menilai, pertumbuhan kinerja emiten konsumer tumbuh tipis karena rupiah melemah.

Kedua, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan bisa mengantongi pendapatan Java Integrated Industrial Port Estate US$ 750 juta-US$ 900 juta pada tiga hingga empat tahun mendatang. 

Ketiga, Harga komoditas minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) memang tengah menurun. Tapi dua emiten perkebunan grup Salim masih rajin membagi dividen. Emiten tersebut adalah PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) yang berencana menebar dividen Rp 53 per saham.
Selain itu ada PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang akan membagi dividen Rp 16 per saham. Dividen ini akan dibayarkan 5 Juni 2015.

Keempat, Proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan melanjutkan penguatan. Salah satu indikatornya, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 cuma 4,71%, dibawah pertumbuhan ekonomi setiap kuartal 2014 yang di atas 5%.  Meski indikator ekonomi jelek, kemari IHSG naik 0,37% ke 5.160,31. Sementara net buy tercatat Rp 454,94 miliar.

Berita selengkapnya, Anda bisa membaca di halaman empat rubrik bursa hari ini. Selamat menyimak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×