kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indocement putuskan bagikan dividen, berharap kinerja membaik setelah Lebaran


Selasa, 22 Mei 2018 / 21:49 WIB
Indocement putuskan bagikan dividen, berharap kinerja membaik setelah Lebaran
ILUSTRASI. RUPS Indocement Tunggal Prakarsa


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) memutuskan membagikan dividen dari keuntungan tahun 2017, meskipun kinerja di awal tahun cukup seret. Perusahaan semen ini yakin, kinerjanya bergairah lagi setelah Lebaran.

INTP dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Selasa (22/5) menetapkan pembagian dividen Rp 700 per saham atau total Rp 717,04 miliar. Dividen ini lebih kecil 25% ketimbang tahun lalu yang sebesar Rp 979 per saham atau mencapai Rp 2,6 triliun.

Kelesuan INTP masih berlanjut di tahun ini. Pada kinerja Januari-Maret atau kuartal I-2018, perusahaan membukukan penurunan laba 46,2% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year) menjadi Rp 264,3 miliar. Setahun sebelumnya, perusahaan masih membukukan laba Rp 491,6 miliar.

Padahal, Indocement mencatat kenaikan penjualan 9,6% di periode tersebut menjadi 4.225 ton. Pendapatan perusahaan tetap melorot 25,6% menjadi Rp 115 miliar di akhir Maret 2018 lalu.

Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya mengatakan, kondisi neraca keuangan yang tak sejalan dengan volume penjualan ini diharapkan membaik saat memasuki kuartal II atau setelah Lebaran nanti.

Ke depannya Indocement tetap fokus berekspansi di daerah Jabodetabek, Jawa Barat sambil melihat prospek baru di Jawa Tengah, Kalimantan dan Sumatera.

Christian juga bilang sejauh ini, INTP telah memiliki dua terminal untuk distribusi semen yaitu di Lampung dan Palembang.

“Kami akan menambah lagi terminal di daerah Medan, Palembang, Samarinda, Balikpapan, Surabaya dan Lombok,” katanya Selasa (22/5).

Jurus lain Indocement, perusahaan berencana menaikkan harga semen dan biaya produksi secara bertahap.

“Salah satu penyebab harga semen tidak stabil karena kenaikan harga batubara. Sebab kami menggunakan 40%-50% batu bara untuk produksi, ini yang membuat ongkos transportasi dan produksi jadi naik,” jelasnya.

“Strategi ke depan, kami akan menggunakan batu bara dengan lebih efisien serta menaikkan harga semen. Saat ini kami telah menaikkan harga semen sebesar Rp 500 dan rencananya biaya produksi juga akan dinaikkan sekitar 11%,” tambahnya.

Christian yakin, pabrik semen lainnya juga pasti mengalami kendala yang sama dengan INTP. Maka, dia berharap setelah Lebaran, daya beli semen akan naik lagi.

“Di masa mendatang, kami juga akan mengembangkan produk semen silo baja yang tahan terhadap air laut yang kapasitasnya sebesar 12.000 ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×