Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure sebesar US$ 146 juta di tahun ini. Jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan anggaran 2019 sebesar US$ 315 juta.
Head of Corporate Communication Indika Energy Leonardus Herwindo mengatakan rencana capex ini disesuaikan dengan volatilitas harga dan kondisi pasar batu bara serta efektifitas operasional perusahaan.
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) targetkan kontrak baru 2020 capai Rp 3 triliun
"Capex 2020 direncanakan sebesar US$ 146 juta yang sebagian besar akan digunakan untuk operasional Petrosea," jelas Leonardus kepada Kontan, Senin (6/1).
Lebih lanjut, industri batubara di tahun 2020 kemungkinan masih penuh tantangan. Perusahaan memprediksi harga batubara diperkirakan masih terus mengalami fluktuasi dan dipengaruhi berbagai faktor eksternal, seperti dinamika supply-demand, perekonomian global hingga politik dagang.
Selain itu, situasi dan perkembangan yang terjadi di Timur Tengah, seperti harga minyak dunia, juga dapat mempengaruhi harga batubara global.
Kendati begitu, perusahaan tetap melihat prospek dan fundamental industri batubara ke depan masih baik walaupun volatilitas harga batubara terus berlanjut.
Baca Juga: Saham UNVR malah turun ketika pertama kali diperdagangkan di pasar tunai, kenapa?
"Sehingga kami akan terus fokus untuk menjaga stabilitas keuangan dan mengelola operasi usaha melalui peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, dan stabilisasi operasi agar semakin kompetitif," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
