kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks IDX-MES BUMN 17 dinilai belum menarik untuk jangka pendek


Senin, 26 April 2021 / 13:02 WIB
Indeks IDX-MES BUMN 17 dinilai belum menarik untuk jangka pendek
ILUSTRASI. Indeks IDX-MES BUMN 17 dinilai menarik untuk jangka panjang


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX-MES BUMN 17 dinilai menarik untuk jangka panjang. Sebabnya, indeks tersebut berisikan perusahaan-perusahaan milik negara.

Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menyebutkan untuk jangka pendek emiten-emiten yang akan masuk dalam IDX-MES BUMN 17 belum menarik. Sebabnya, pergerakan harganya mayoritas dalam tren penurunan dan belum ada tanda akan transisi kembali ke tren kenaikan.

Dia menambahkan, tren penurunan harga saham untuk emiten dalam indeks itu juga seiring dengan penurunan kinerja fundamental yang tertekan. "Jadi belum menarik untuk saat ini," kata Sukarno kepada kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

Kendati begitu, Sukarno bilang IDX-MES BUMN 17 ini masih layak dijadikan portofolio investasi. Hal ini disebabkan indeks ini berisikan perusahaan-perusahaan milik negara. "Artinya, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendukung emiten-emiten inii agar mampu mencatatkan kinerja yang positif," ujar dia.

Baca Juga: Ini saham-saham yang akan mengisi indeks IDX-MES BUMN 17

Untuk diketahui, saham-saham yang masuk IDX-MES BUMN 17 merupakan saham syariah dan saham BUMN yang akan dilihat dari likuiditas transaksi di pasar reguler, kapitalisasi pasar, kinerja keuangan, kepatuhan, dan lain-lain.

Dari 17 emiten yang tergabung pada indeks ini, Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Elnusa Tbk (ELSA). Walau begitu, ia mengakui untuk saat ini belum ada sentimen yang signifikan yang akan mempengaruhi harga sahamnya.

"Untuk TLKM hanya secara teknikal dan ELSA untuk strategi jangka menengah karena kondisi saat ini diskon. Selain itu, kinerja ELSA tahun ini diperkirakan akan tumbuh karena kenaikan average selling price (ASP) harga komiditas minyak," jelasnya.

Untuk TLKM, Sukarno merekomendasikan trading buy TLKM dengan target harga Rp 3.570 per saham dan ELSA buy on weakness di harga Rp 440 per saham.

Baca Juga: BEI optimistis penyeragaman penghitungan indeks tidak akan pengaruhi harga saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×