Reporter: Juwita Aldiani, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah membuka perdagangan akhir pekan, Jumat (30/9) di tengah aksi jual melanda pasar regional. Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,15% ke level 5.423,45 pukul 09:09 WIB.
Tercatat 85 saham bergerak turun, 67 saham bergerak naik, dan 72 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini 491,4 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 516,79 miliar.
Delapan dari 10 indeks sektoral membebani IHSG. Sektor aneka industri turun 1,15%, manufaktur turun 0,53%, dan barang konsumsi turun 0,46%.
Sejumlah analis memprediksi IHSG hari ini berpeluang melemah. Investor cenderung akan melakukan aksi ambil untung sambil menunggu realisasi program pengampunan pajak periode pertama yang akan berakhir pada hari ini.
Analis Recapital Securities Liga Maradona memperkirakan indeks saham hari ini bergerak di rentang 5.390 hingga 5.475. "Beberapa hari ini indeks sudah menguat signifikan, maka pada perdagangan hari ini akan ada rebalancing portfolio dulu," kata dia kepada KONTAN, kemarin.
Sementara itu, bursa saham Asia memerah ikut tersengat atas krisis finansial Deutsche Bank AG, Jumat (30/9). Sehingga memacu aksi jual di saham-saham finansial global.
Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 140,05 pada 09:07 pagi di Tokyo,. Indeks saham finansial Asia paling membebani Indeks acuan, jatuh sebanyak 1% karena Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Australia Termasuk Commonwealth Bank of Australia melampaui penurunan diantara perusahaan pemberi pinjaman.
Indeks Topix turun 2% karena yen diperdagangkan pada 101,20 per dollar setelah menunjukkan laporan harga konsumen yang turun untuk bulan keenam pada bulan Agustus.
Saham Deutsche Bank di AS merosot ke level terendah, yang menyeret saham finansial lebih rendah setelah pemberitaan Bloomberg News
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News