Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merunduk di akhir sesi pertama perdagangan Rabu (24/5). IHSG merosot 53,6 poin atau 0,94% ke 5.676,95.
Sebanyak 178 saham turun berbanding 97 yang naik. Sedangkan 127 saham lainnya tak bergerak.
Sampai siang ini, total 5,2 miliar lot saham diperdagangkan, dengan total nilai Rp 3 triliun.
Investor domestik melakukan penjualan Rp 1,89 triliun sedangkan pembelian Rp 1,77 triliun. Investor asing mencatat net sell Rp 10,6 miliar di pasar reguler, dan net buy Rp 112,39 di pasar keseluruhan.
Penurunan rating China oleh Moody's ikut melemahkan bursa. Ini merupakan penurunan rating pertama setelah 25 tahun.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Taye Shim mengatakan, sentimen di pasar emerging mungkin sedikit melemah setelah pengumuman rating tersebut. Tapi, jika dilihat dari sudut lain, ini bisa jadi kabar baik bagi Indonesia mengingat kemungkinan dana asing masuk ke sini. Apalagi, setelah RI mendapat peringkat layak investasi dari S&P, Indonesia merupakan negara yang menjanjikan pertumbuhan.
Pada perdagangan setengah hari ini, sepuluh sektor terpukul. Pelemahan di atas 1% dialami grup saham barang konsumer sebesar 1,39%, finsnsial 1,33%, dan manufaktur 1,03%.
Saham top losers LQ45 siang ini antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang merosot 3,68% menjadi Rp 366 per saham, menjelang pengumuman mengenai restrukturisasi utangnya sore ini.
PT PP Properti Tbk (PPRO) juga menjadi salah satu saham paling menderita penurunan siang ini, dengan kehilangan 3,39% menjadi Rp 228 per saham, diikuti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar 3,06% menjadi Rp 15.025 per saham.
Saham LQ45 yang menjadi top gainers antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,18% menjadi Rp 6.425, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar 0,83% menjadi Rp 2.440, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang menguat 0,82% menjadi Rp 1.855 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News