Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin galau pada Rabu (25 April 2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus -28,30 poin menuju angka indeks 6.079,85 (-3,62%).
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga anjlok. Minus -49,20 poin LQ45 menuju level 978,26 (-4,79%).
Merah bursa kali ini tidak mengubah penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil dari daftar sebelumnya (24 April 2018). Hanya urutan mereka yang sedikit berubah.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) tetap menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, yaitu 3,27 kali, 4,16 kali, dan 5,33 kali. Disusul kemudian oleh PTBA, BSDE, SRIL, ADRO, BBNI, BJBR, WSBP.
Mendungnya bursa kemarin tercermin juga pada kinerja harga saham-saham dalam daftar ini. Sembilan dari sepuluh saham harganya turun.
Mereka adalah Bumi Resources Tbk (BUMI), Bukit Asam Tbk (PTBA), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Bank BNI Tbk (BBNI), Adaro Energi Tbk (ADRO), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Indika Energy Tbk (INDY), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Hanya ada satu saham yang tidak mengalami perubahan harga, yaitu BPD Jabar & Banten Tbk (BJBR). Sama sekali tidak ada saham dalam daftar ini yang kemarin mampu melawan pasar untuk tetap naik harga.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News