Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (5/10) diperkirakan kembali terkoreksi. IHSG pada Jumat (2/10) ditutup melemah 0,87% di level 4.926,73.
Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini (5/10) berdasarkan indikator MACD, stochastic dan RSI telah menunjukkan sinyal negatif. Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini.
Menurut Nafan, potensi IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci support dan resistance berada pada level 4.865,27 - 4.975,54.
Baca Juga: Mulai pemilu AS hingga window dressing, ini sentimen penggerak IHSG hingga akhir 2020
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. Astra Otoparts (AUTO). Pergerakan harga saham AUTO telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham AUTO pada area level Rp 825 – Rp 835, dengan target harga secara bertahap di level Rp 850, Rp 880, Rp 960 dan Rp 1.040. Support ada di Rp 820 dan Rp 800. Saham AUTO ditutup di Rp 835. (RoE: -5.41%; PER: -6.77x; EPS: -123.38; PBV: 0.37x; Beta: 1.05).
2. Bank Central Asia (BBCA). Pergerakan harga saham BBCA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham BBCA pada area Rp 26.950 – Rp 27.550, dengan target harga secara bertahap di level Rp 28.975, Rp 30.500, Rp 34.050 dan Rp 37.600. Support ada di Rp 26.950 dan Rp 26.100. Saham BBCA ditutup di Rp 27.525. (RoE: 13.96%; PER: 27.44x; EPS: 1,003.28; PBV: 3.83x; Beta: 0.95).
Baca Juga: IHSG berpotensi lanjut melemah pekan depan, saham-saham ini bisa dilirik
3 Eagle High Plantations (BWPT). Pergerakan harga saham BWPT telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham BWPT pada area level Rp 90 – Rp 92, dengan target harga secara bertahap di level Rp 99, Rp 110, Rp 137 dan Rp 163. Support ada di Rp 90, Rp 83 dan Rp 77. Harga saham BWPT ditutup di Rp 92. (RoE: -21.01%; PER: -3.51x; EPS: -26.46; PBV: 0.74x; Beta: 2.09).
4. Malindo Feedmill (MAIN). Pergerakan harga saham MAIN telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham MAIN pada area level level Rp 500 – Rp 520, dengan target harga secara bertahap di level Rp 545, Rp 565, Rp 650, Rp 735 dan Rp 820. Support ada di Rp 482. Harga saham MAIN ditutup di Rp 520. (RoE: -4.50%; PER: -12.94; EPS: -40.20; PBV: 0.59x; Beta: 2.16).
5. Bukit Asam (PTBA). Pergerakan harga saham PTBA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham PTBA pada area level Rp 1.940 – Rp 1.970, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.010, Rp 2.250, Rp 2.490 dan Rp 2.730. Support ada di Rp 1.880 dan Rp 1.770. Saham PTBA ditutup di Rp 1.970. (RoE: 17.54%; PER: 6.27x; EPS: 314.16; PBV: 1.10x; Beta: 1.08).
Baca Juga: Dampak RUU Cipta Kerja terhadap pasar saham
6. Wijaya Karya (WIKA). Pergerakan harga saham WIKA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham WIKA pada area Rp 1.050 - Rp 1.075, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.130, Rp 1.210, Rp 1.320, Rp 1.570 dan Rp 1.820. Support ada di Rp 1.010. Saham WIKA ditutup di Rp 1.075. (RoE: 3.06%; PER: 19.32x; EPS: 55.64; PBV: 0.59x; Beta: 2.28).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
