Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bisa merangkak naik sepanjang perdagangan hari ini, Jumat (19/8). Indeks ditutup melemah 45,41 poin atau 0,83% menjadi 5.416,03.
Krishna Setiawan analis Lautandhana Securindo mengatakan, indeks pernah menyentuh level tertinggi yaitu 5.476, tetapi setelah itu terkoreksi dalam hingga mencapai terendah 5.297. "Saya melihatnya indeks memiliki semacam phobia terhadap level 5.500," kata Krishna kepada KONTAN.
Padahal banyak analis dan pengamat pasar modal yang menargetkan indeks bisa menyentuh level 5.500 dalam jangka pendek. Namun, Krishna menambahkan entah kenapa setiap kali indeks mencoba di level 5.500, investor akan melakukan profit taking. Sepertinya indeks masih cukup berat untuk menyentuh level tertinggi.
Selama sepekan perdagangan, indeks dipengaruhi oleh sentimen dari pemerintah tentang anggaran tahun depan. Seperti diketahui pemerintah mematok defisit anggaran sebesar Rp 332,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Angka ini lebih tinggi 12,2% dari APBN Perubahan 2016. Defisit anggaran 2017 ini juga merupakan yang terbesar dibanding tahun–tahun sebelumnya.
Lalu realisasi tax amnesty yang masih jauh dari targetnya. Dana repatriasi baru Rp 1,03 triliun dan uang tembusan baru mencapai Rp 544 miliar.
Pekan depan, Krishna memprediksi IHSG akan cenderung koreksi dengan rentang 5.300-5.475. Sementara Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia memprediksi, IHSG pekan depan akan flat cenderung melemah di rentang 5.295 - 5.476. Saham-saham yang bisa dicermati di pekan depan ada KIJA, GGRM, dan WTON.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News