kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG dibuka rebound, melawan arus bursa Asia


Senin, 25 Juni 2018 / 09:10 WIB
IHSG dibuka rebound, melawan arus bursa Asia
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melawan arus pasar Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pada Senin (25/6). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini naik 32,18 poin ke level 5.853,99 pada pukul 09.00 WIB.

RTI mencatat, semua sektor menghijau, dipimpin aneka industri dengan kenaikan sebesar 1,08%. Diikuti sembilan sektor lainnya yang sejauh ini bergerak naik kurang dari 1%.

Sebanyak 143 saham bergerak naik, berbanding 41 saham yang turun. Sedangkan, 103 saham lainnya masih stagnan.

IHSG menguat di tengah mayoritas bursa Asia yang terkoreksi. Pasar Asia terimbas tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) yang makin panas. Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia mengguncang pasar dan memicu dana keluar dari pasar negara berkembang pada bulan ini.

China pun mulai mengantisipasi efek perang dagang dengan pelonggaran kebijakan moneter. Baru-baru ini, bank sentral China  memangkas rasio cadangan di sejumlah bank mulai 5 Juli mendatang, hanya sehari sebelum penerapan tarif impor barang China oleh AS diterapkan.

Pasar menduga, China selanjutnya akan mengurangi jumlah cadangan bank sentral lebih dari US$ miliar untuk meredam perlambatan ekonomi.

Ancaman eskalasi perang dagang semakin kuat, karena Departemen Keuangan AS disebut akan merilis rencana aturan baru investasi China di perusahaan teknologi. Menurut Wall Street Journal, pemerintah Trump akan membatasi perusahaan China yang berniat membeli perusahaan teknologi AS yang penting secara industri.

Dari pasar komoditas, harga minyak WTI bertahan di dekat level tertinggi sebulan pada Senin pagi, meski minyak Brent tergelincir. Ada kekhawatiran mengenai lonjakan pasokan di pasar global setelah OPEC+ sepakat menambah produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph). Meski demikian, sejumlah negara anggota OPEC memperkirakan, penambahan produksi hanya akan mencapai 700.000 bph, karena kemampuan terbatas untuk menggenjot produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×