Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) bertahan di zona positif sepanjang perdagangan sesi I, Senin (19/6). Mengutip RTI, indeks naik 0,18% atau 10,548 poin ke level 5.734,184.
Tercatat 140 saham bergerak naik, 164 saham bergerak turun, dan 100 saham stagnan. Volume perdagangan 4,33 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,20 triliun.
Enam dari 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor perdagangan memimpin penguatan 0,92%. Sedangkan, sektor pertambangan paling dalam penurunannya 0,42%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 4,14% ke Rp 352, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 3,59% ke Rp 1.300, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,53% ke Rp 3.240.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 2,80% ke Rp 1.560, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,85% ke Rp 1.860, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 1,52% ke Rp 130.
Di pasar reguler, investor membukukan net sell Rp 25,639 miliar yang membuat penguatan IHSG jadi terbatas. Namun keseluruhan market, asing menorehkan net buy Rp 56,903 miliar.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG.
"Bank Indonesia yang memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 akan lebih baik dari periode sebelumnya mendorong aksi beli," katanya dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017 berkisar di 5,11 persen, dan selanjutnya melebihi 5,2 persen untuk masing-masing triwulan III dan IV.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar diharapkan tetap waspada menjelang libur panjang Lebaran 2017. Jelang libur panjang biasanya IHSG rentan terkoreksi seiring dengan kecenderungan pemodal untuk mengamankan asetnya dalam rangka mengurangi risiko yang muncul selama libur.
Analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa perilaku investor terutama jangka pendek akan lebih mengurangi tingkat agresifnya di pasar.
"Hal itu akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG," katanya pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News