Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) untuk perdagangan hari ini, Selasa (12/1).
Penghentian perdagangan dilakukan karena telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham IRRA .
"Dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham IRRA pada perdagangan tanggal 12 Januari 2021," ungkap Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam pengumuman Senin (11/1).
Lebih lanjut dijelaskan, suspensi tersebut dilakukan baik di Pasar reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya, untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar supaya mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham IRRA.
Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) pasang target tinggi di tahun 2021, ini pendorongnya
Sebelum disuspensi, saham IRRA meningkat 25% ke harga Rp 3.700 pada Senin (11/1). Adapun selama sepekan terakhir sahamnya sudah meningkat 74%. Asal tahu saja, peningkatan signifikan telah terjadi selama enam bulan terakhir hingga 578,90%.
Oleh karenanya, bursa menyarankan para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan.
Asal tahu saja, sebelumnya BEI sempat mengumumkan tengah mengamati pergerakan saham IRRA. Pada pengumuman Jumat (8/1) diungkapkan harga saham IRRA telah meningkat di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).
"Perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ungkap Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam pengumuman, Jumat (8/1).
Selanjutnya: Itama Ranoraya (IRRA) bidik pertumbuhan pendapatan lebih dari 80% di tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
