kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga melonjak 156%, saham Limas Indonesia Makmur (LMAS) kena suspensi


Kamis, 09 Januari 2020 / 06:56 WIB
Harga melonjak 156%, saham Limas Indonesia Makmur (LMAS) kena suspensi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) pada hari ini. BEI menyebut, terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham LMAS. 

"Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham LMAS pada 9 Januari 2020," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Rabu (8/1).

Penghentian sementara perdagangan saham LMAS dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Suspensi ini dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi pada saham LMAS.

Baca Juga: Limas Indonesia Makmur rugi kurs Rp 3,61 miliar akibat pelemahan rupiah di awal tahun

Suspensi ini dilakukan setelah Jumat (27/12) lalu BEI mengumumkan terjadinya peningkatan harga saham LMAS di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Kemarin, harga saham LMAS naik 14,46%ke Rp 182 per saham. Ini adalah harga tertinggi saham LMAS sejak 20 Mei 2005 atau hampir 15 tahun terakhir.

Kenaikan harga saham LMAS terjadi sejak akhir Desember lalu. Dalam dua pekan, harga saham LMAS melonjak 156,34%.

Baca Juga: Saham Prima Cakrawala Abadi (PCAR) bisa ditransaksikan lagi pada hari ini

Keterbukaan informasi terakhir saham LMAS adalah pada Rabu (8/1) tentang laporan kepemilikan efek bulan Desember 2019. Berdasarkan keterbukaan informasi, Itek Bachtiar adalah pemegang saham terbesar LMAS dengan kepemilikan 51,18%, disusul Lawrence Tjandra 8,67% dan Siauw Yunus Subandi 5,61%.

Dalam laporan keuangan per September 2019, perusahaan bergerak dalam bidang jasa informasi saham dan berita serta jasa nilai tambah telepon ini mencatat pendapatan Rp 134,57 miliar pada periode Januari-September 2019. Pendapatan ini turun tipis 2,24% ketimbang periode yang sama tahun lalu. 

Meski pendapatan turun, LMAS mencatat laba Rp 5,17 miliar. Pada sembilan bulan pertama 2018, LMAS masih mencatat rugi Rp 951,03 juta. Pembalikan kinerja ini terjadi karena penurunan hampir seluruh pos beban Limas Indonesia Makmur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×