kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas Antam masih kemilau


Senin, 13 Februari 2017 / 07:55 WIB
Harga emas Antam masih kemilau


Reporter: RR Putri Werdiningsih, Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emas batangan terus menunjukkan kilaunya. Meski sempat terkoreksi mengikuti emas spot, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk masih mampu menguat akhir pekan lalu.

Mengutip www.logammulia.com, harga beli emas batangan Antam Sabtu (11/2) lalu menguat Rp 2.000 per gram atau naik sekitar 0,34% menjadi Rp 590.000 per gram dibanding hari sebelumnya. Tapi dalam sepekan terakhir harga emas Antam masih turun Rp 1.000 per gram. Sedangkan harga buyback menguat Rp 2.000 per gram ke level Rp 524.000 per gram. Dalam sepekan, harga buyback naik Rp 1.000 per gram.

Buat perbandingan, harga emas kontrak pengiriman April di Commodity Exchange pada Jumat (10/2) turun 0,07% ke US$ 1.236,80 per ons troi.

Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan, harga emas keluaran Antam ini menguat karena sentimen negatif pergerakan rupiah. Pada Jumat (10/2), rupiah terkoreksi akibat rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mereformasi pajak.

Namun, Deddy melihat fundamental emas batangan masih cukup kuat. Harga emas batangan berpeluang menguat menjelang pemilu presiden di Prancis dan Jerman. "Akhir Maret nanti Prancis akan menggelar pemilu dan salah satu kandidatnya ingin Prancis keluar dari Uni Eropa. Ketidakpastian ini akan menjadi sentimen positif yang bisa melambungkan harga emas, termasuk juga harga emas batangan," terang dia.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures, mengatakan, harga emas Antam kini bergulir dalam area konsolidasi. Pergerakan harga emas batangan terpengaruh oleh koreksi dollar AS, kenaikan harga emas global serta pergerakan rupiah.

Dalam dua tahun terakhir, harga emas digerakkan oleh isu kenaikan suku bunga The Fed. Wahyu memperkirakan, harga emas global yang sempat terkoreksi menjelang kenaikan suku bunga pada Desember 2016 lalu, akan kembali menguat hingga pertengahan tahun 2017 ini. Menjelang akhir 2017 nanti, harga logam mulia ini akan kembali melemah karena tekanan isu kenaikan suku bunga.

Wahyu memperkirakan, pergerakan harga emas akan terus dipengaruhi isu kenaikan suku bunga The Fed, terutama menjelang pertemuan Federal Open Market Committee pada 16 Maret 2017. Jika tidak ada sinyal kenaikan suku bunga, maka peluang penguatan harga emas masih besar.

Tetapi jika outlook ekonomi AS membaik, maka harga emas berpotensi mengalami koreksi. Maklum, bila ekonomi AS membaik maka suku bunga AS bisa naik. "Setiap pelemahan harga emas akan diikuti peluang rebound," imbuh Wahyu.

Menunggu pemilu

Selain isu suku bunga The Fed, investor perlu pula mewaspadai kemungkinan naiknya pasokan emas. Pasokan emas berpeluang naik setelah pemerintah memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) bagi PT Freeport Indonesia. Freeport meminta IUPK ini agar bisa ekspor. Pemerintah meneken izin ini pada akhir pekan lalu.

Deddy menilai saat ini bukan saat yang tepat berburu emas batangan. Bahkan, bagi investor investor yang belum punya posisi, dia menyarankan untuk menunggu hingga jelang pemilu Prancis dan Jerman bila membeli emas. "Kalau beli mendekati pemilu, pelaku pasar jangka pendek bisa mencari keuntungan saat ketidakpastian melambungkan harga," ujar Deddy.

Menurut dia, biasanya sentimen positif pemilu akan terasa cukup lama. Belum lagi jika partai oposisi unggul dalam pemilu, seperti yang terjadi pada pilpres AS. Bahkan, setelah Presiden Trump dilantik pun tingkat ketidakpastian tetap saja tinggi.

Deddy memprediksi, sampai akhir kuartal I-2017 harga emas batangan masih mampu menembus Rp 600.000 per gram. Harga emas berpeluang kembali tertekan ketika Presiden Trump mengumumkan rencana penurunan pajak. Emas batangan bisa jadi akan melemah menuju support Rp 580.000 per gram. "Sepekan ke depan kemungkinan pergerakan masih sempit di kisaran Rp 580.000Rp 600.000 per gram," prediksi Deddy.

Selama pergerakan dollar AS, emas global, serta rupiah stabil serta belum terjadi perubahan signifikan secara fundamental, Wahyu memperkirakan harga emas Antam masih sulit menembus Rp 600.000 per gram. "Emas Antam berpeluang menguat tapi rentan koreksi mendekati Rp 600.000 per gram," ujar dia.

Wahyu menyatakan, peluang investasi emas masih baik untuk jangka panjang. "Emas bisa mulai dikoleksi jika harga turun ke Rp 580.000," imbuh dia. Aksi jual jangka pendek dapat dilakukan jika buyback mendekati Rp 600.000.

Wahyu memprediksi harga emas Antam hingga akhir kuartal pertama akan bergerak di kisaran Rp 570.00-0Rp 600.000 per gram. Ini bisa terjadi dengan asumsi harga emas global US$ 1.100-US$ 1.350 per ons troi dan kurs dollar AS bergerak antara Rp 13.100-Rp 13.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×