kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara tak terimbas kenaikan produksi


Jumat, 23 Februari 2018 / 20:47 WIB
Harga batubara tak terimbas kenaikan produksi


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan produksi batubara di beberapa negara produsen tidak berpengaruh pada pergerakan harga emas hitam ini. Batubara tetap mampu melanjutkan penguatan di tengah ekspektasi kenaikan pasokan global. Bahkan harganya justru menunjukkan tren penguatan dalam dua pekan terakhir.

Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures mencontohkan kondisi demikian terjadi di Amerika Serikat (AS). Meski Energy Information and Admistration (EIA) telah memperkirakan total produksi batubara AS tahun 2017 naik 6,7% menjadi 773 juta metrik ton, tetapi pasar malah mengabaikan sentimen tersebut. Harga tetap ditopang oleh jumlah permintaan yang lebih tinggi.

"Batubara AS digerakkan oleh negara-negara Asia dan Eropa," paparnya kepada Kontan, co.id, hari ini.

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di India. Meski akan melelang blok batubara ke perusahaan swasta, tetapi pemerintah sama sekali tak khawatir hal itu akan berpotensi meruntuhkan harga batubara di pasar spot. Seperti dikutip dari Reuters Menteri Energi India, Piyush Goyal mengatakan meski produksinya di kemudian hari akan meningkat, tetapi tidak mungkin dilakukan ekspor.

"Tidak ada yang akan mengambil batubara abu tinggi 45% kami," terangnya.

Selama ini produksi batubara di India telah dimonopoli oleh Coal India Ltd. Keputusan untuk mengizinkan penambangan komersial batubara ini dilakukan karena Coal India gagal memenuhi target produksi pemerintah. Bahkan, tahun ini impor batubara India telah diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya.

Asal tahu saja, mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis (22/2) harga batubara kontrak pengiriman April 2018 di ICE Futures naik 1,75% ke level US$ 104,95 per metrik ton. Dibandingkan pekan sebelumnya, harganya telah menguat lebih tinggi mencapai 6,66%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×