kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Global notes KIJA dapat peringkat B dari Fitch


Selasa, 10 Juli 2012 / 20:48 WIB
ILUSTRASI. Eksplorasi minyak Medco E&P Indonesia di laut Natuna.


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Fitch Ratings memberikan peringkat B untuk notes global bertenor lima tahun yang akan diterbitkan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Peringkat tersebut dibatasi oleh kecilnya skala operasional dan sempitnya diversifikasi usaha perseroan. Berdasarkan laporan keuangan 2011, KIJA mencatatkan penjualan properti senilai Rp 906 miliar dan EBITDA sebesar Rp 524 miliar. Tambahan pula, konsentrasi perseroan pada satu kawasan di Cikarang yang memberikan angka penjualan terbesar ke depan akan menghadapkan KIJA pada periode pembangunan properti.

Kendati demikian, Fitch menilai kelemahan tersebut bisa dimitigasi dengan tingginya kualitas pembangunan Jababeka. Proyek perseroan memiliki rata-rata harga penjualan paling tinggi di antara kelompok yang sejenis. Harga yang tinggi bukan saja mencerminkan lokasi properti Jababeka yang sangat strategis, melainkan juga bagusnya rekam jejak perseroan dalam hal pembangunan maupun manajemen kawasan industri. Jababeka juga menyediakan fasilitas tambahan di kawasan propertinya, seperti fasilitas inland port yang berada di Cikarang Dry Port.

Jababeka mengklaim memiliki cadangan lahan (land bank) yang cukup untuk pembangunan selama lima tahun ke depan. Ini mencakup 40% dari suplai total lahan industri di Bekasi. Perseroan berencana membangun 572 hektare lahan industri di Cilegon dan baru saja mengakuisisi 1.500 hektare tempat peristirahatan dan wisata di Banten.

Selain itu, Jababeka juga telah merampungkan pembangunan 130 MW pembangkit listrik tenaga gas (PP1) dan berencana menjual energi yang dihasilkan kepada PT Perusahaan Listrik Negara. Penjualan mulai dilakukan pada kuartal keempat tahun ini melalui persetujuan pembelian bertenor 20 tahun. Pendapatan dari sini akan memberikan stabilitas arus kas dan memperbaiki profil kredit perseroan. Profil utang jatuh tempo Jababeka juga akan membaik seiring dengan rencana penerbitan notes dalam mata uang dollar AS.

“Hasil penjualan yang bagus dari PP1 terhadap EBITDA perseroan bisa memberikan efek positif bagi pemeringkatan. Sebaliknya, likuiditas perseroan yang memburuk bisa berdampak negatif terhadap pemeringkatan,” ungkap Fitch dalam siaran pers, Selasa (10/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×