kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Global Mediacom jajaki kongsi baru bisnis televisi


Selasa, 28 Juli 2015 / 08:08 WIB
Global Mediacom jajaki kongsi baru bisnis televisi


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Grup MNC kemungkinan akan kedatangan mitra baru bisnis. Saat ini, kelompok media ini tengah menjajaki investor asing untuk bisnis perusahaan televisi berbayar dan broadband.

Hary Tanoesoedibjo, Direktur Utama Grup MNC mengatakan, investor asing ini akan masuk ke perusahaan holding baru bikinannya. "Ada yang menjajaki kami untuk masuk dalam jumlah yang signifikan. Investor strategis," ungkap Hary, Senin, (27/7).

Tahun ini, MNC akan membentuk suatu perusahaan holding baru bernama PT Sky Vision Network (SVN). Perusahaan baru ini akan menaungi PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) dan PT MNC Kabel Mediacom (MKM).

Sehingga SVN akan menjadi holding semua perusahaan jaringan televisi berbayar alias pay TV, televisi berbasis internet atau internet protocol TV atawa IP TV, over the top (OTT) dan broadband.

Menurut Hary, pembentukan holding Sky Vision Network ini bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan. Ketimbang memisahkan bisnis di perusahaan yang berbeda, Hary merasa pembentukan holding tersebut akan lebih efisien untuk pengembangan bisnisnya.

Oerianto Guyandi, Direktur PT Global Mediacom Tbk (BMTR), melihat, ada tiga calon investor asing yang tengah dalam penjajakan. Negara asal investor itu antara lain Jepang dan Amerika Serikat. Namun ia menekankan, MNC tetap akan memegang porsi mayoritas pada perusahaan holding.

Oerianto menyebut, skema masuknya investor strategis ini bisa melalui opsi convertible bond atau saham. Misalnya saja prapenawaran saham perdana atau pre-Initial Public Offering (IPO). Ia menargetkan, SVN akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tiga tahun mendatang.

Oerianto menargetkan, Sky Vision Network akan menjadi perusahaan induk pada kuartal ketiga tahun ini. "Ini restruktur internal. Lebih bagus karena bersinergi. Lalu bagi investor, ini membantu pilihan investasi," ujar Oerianto.

Sepanjang tahun ini, MNC berinvestasi sekitar US$ 180 juta sampai US$ 210 juta untuk ekspansi broadband. Rencananya, MNC akan menambah 600.000-700.000 unit homepass. Untuk homepass tersebut, investasinya yakni US$ 300 per unit.

Nantinya, SVN akan berlaku sebagai anak usaha BMTR. Sehingga, BMTR akan fokus di tiga lini yakni media berbasis konten dan iklan di bawah PT MNC Network Tbk (MNCN), media televisi bebayar dan broadband di bawah SVN, serta media berbasis online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×