kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot nasabah institusi, MMI akan terbitkan ETF


Kamis, 25 Januari 2018 / 22:11 WIB
Genjot nasabah institusi, MMI akan terbitkan ETF
ILUSTRASI. Mandiri Manajemen Investasi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menargerkan tahun ini bisa menggenjot pertumbuhan investor institusi maupun ritel. Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama MMI mengatakan, hingga akhir 2017, perusahaan berhasil mencatatkan dana kelolaan sebesar Rp 50,7 triliun.

Dari jumlah tersebut sebanyak Rp 22 triliun berasal dari investor insitusi atau sekitar 45% dari total dana kelolaan. Saat ini sudah lebih dari 100 insitusi yang bergabung dengan MMI, baik melalui reksadana konvensional, reksadana penyertaan terbatas, maupun pengelolaan dana nasabah individu.

Untuk lebih memperluas investor institusi, MMI berencana menerbitkan reksadana exchange-traded funds (ETF) di tahun ini. "Khusus ETF pemasaran reksadana ini selektif untuk investor institusi terlebih dahulu," kata Endang Astharanti, Direktur Mandiri Investasi, Kamis (25/1).

Lanjut Endang, saat ini MMI masih dalam proses pengkajian dan dalam masa mempelajari indeks acuan yang ada.

Tak hanya fokus pada investor institusi, dalam memperluas investor ritel, MMI berencana  melakukan grand launching pengembangan layanan online melalui aplikasi mobile bernama Moinves. Melalui aplikasi ini diharapkan akan mempermudah penjualan reksadana kepada investor ritel.

Alvin mengatakan cara penjualan rekadana secara online ini untuk menyasar investor muda generasi milenial yang selalu berinteraksi dengan internet.

Data terakhir, Alvin mengatakan total nasabah di Moinves  5.000 nasabah. Tahun ini, 2018 MMI menargetkan tambahan 5.000 nasabah, sehingga total di akhir 2018 sekitar 10.000 nasabah.

Alvin memproyeksikan reksadana berbasis saham milik MMI bisa berkinerja sekitar 11% pada tahun ini seiring dengan proyeksi IHSG di level 7.100-7.200. Sedangkan pada instrumen obligasi, ia memperkirakan, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun akan berada di 5,9%. Dus, imbal hasil reksadana berbasis obligasi berkisar 9%-10% di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×