Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Poundsterling bergerak stabil cenderung melemah, terutama terhadap dollar AS dan euro. Pelemahan terpicu oleh data neraca perdagangan Inggris yang dirilis negatif pada pekan lalu. Selain itu, pelemahan poundsterling, terdorong oleh koreksi teknikal setelah sebelumnya menguat, khususnya terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Pasangan GBP/USD, Jumat (8/11), melemah 0,74% menjadi 1,6017 dibandingkan sehari sebelumnya. Tapi, pairing GBP/JPY menguat 0,48% menjadi 158,659 dan pasangan GBP/AUD menguat 0,24% menjadi 1,7066.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik di London, Inggris mengalami defisit perdagangan sebesar £ 9,8 miliar di bulan September 2013. Angka ini melebar setelah sebulan sebelumnya Inggris mencatat defisit perdagangan sebesar £ 9,55 miliar.
Nizar Hilmy, analis dari Soegee Futures mengatakan, untuk pasangan GBP/USD masih akan konsolidasi. Namun, hasil data ketenagakerjaan AS yang bagus akan menekan poundsterling. “Penguatan pairing ini akan terbatas tapi tidak jatuh terlalu tajam,” ujar Nizar.
Tonny Mariano, analis Harvest Investindo Futures bilang, untuk pasangan GBP/JPY berpotensi menguat. Fundamental ekonomi Inggris masih lebih baik ketimbang Jepang, sehingga GBP lebih diunggulkan ketimbang yen.
Pada pairing GBP/AUD, Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures bilang, fluktuasi pergerakan pasangan ini rendah. "Pasar masih menunggu data ekonomi terbaru," kata Ariston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News