kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ENRG siapkan skema refinancing


Jumat, 20 Januari 2012 / 08:38 WIB
ILUSTRASI. Kinerja Bank Negara Indonesia (BBNI)tak sesuai estimasi Aldiracita Sekuritas. Analis memberi rekomendasi underperform saham BBNI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/01/2017


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Raka Mahesa W | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Emiten Grup Bakrie kembali merencanakan aksi gali lubang tutup lubang. Kabar terbaru, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berniat mempercepat pembayaran utang ke Credit Suisse yang sejatinya jatuh tempo November 2013. Sumber dana pelunasan utang itu adalah fasilitas pinjaman baru.

Herwin Hidayat, Investor Relation ENRG, mengatakan Energi Mega akan mencari sumber pendanaan yang berbunga lebih rendah ketimbang pinjaman Credit Suisse. "Opsinya bisa obligasi atau pinjaman ke lembaga keuangan, semua masih dikaji," ujarnya baru-baru ini.

Utang Credit Suisse yang siap dilunasi lebih cepat itu senilai US$ 200 juta. Mengacu ke laporan keuangan perseroan, nilai total pinjaman yang ditarik pada September 2008 itu mencapai US$ 450 juta. Pinjaman tadi terbagi dua. Pertama, pinjaman senior US$ 250 juta dengan tingkat bunga 12% di atas LIBOR, yang bertenor lima tahun. Kedua, pinjaman junior US$ 200 juta dengan bunga LIBOR plus 9%, yang berjangka waktu lima tahun.

Menggerus laba

ENRG memakai utang itu antara lain untuk melunasi pinjaman Credit Suisse senilai US$ 152,75 juta, mendanai kegiatan pengembangan aset, serta modal kerja.

Pada 2010, perseroan membayar pokok pinjaman junior dan pembayaran parsial atas pokok pinjaman senior senilai US$ 250 juta. Sisanya dibayar sesuai jadwal pengembalian yang telah disepakati, yaitu lima tahun setelah penggunaan pinjaman senior.

Pengelola ENRG berupaya melepaskan diri dari beban bunga utang yang menggerus labanya. Upaya itu mulai memperlihatkan hasil pada kinerja kuartal III 2011. Setelah terus merugi, ENRG akhirnya membukukan laba bersih Rp 48,03 miliar, meski tetap mencetak rugi komprehensif senilai 32,58 miliar. Namun Herwin belum mau membeberkan berapa realisasi laba bersih selama 2011. "Masih diaudit," katanya.

Dia hanya bilang realisasi laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sepanjang 2011 senilai US$ 80 juta. Adapun target EBITDA 2012 mencapai US$ 170 juta. "Target itu belum memperhitungkan blok ONWJ," tutur Herwin. Blok yang baru diakuisisi itu, diprediksi menyumbang US$ 80 juta total EBITDA. Jika dikalkulasi, EBITDA tahun ini diproyeksikan mencapai US$ 250 juta.

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, menilai ENRG tidak akan kesulitan mencari pinjaman atau menerbitkan obligasi. Sebab debt to equity ratio (DER) per akhir September 2011 hanya sekitar 1 kali. “ENRG masih punya ruang jika ingin menerbitkan obligasi,” kata Reza. Percepatan pembayaran utang sejatinya berefek positif ke laba perseroan. Tapi beban bunga dari utang baru juga harus dicermati.
Harga saham ENRG secara teknikal sudah masuk area jenuh beli. Untuk jangka panjang, harga ENRG bisa Rp 270 per saham hingga Rp 290 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×