Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas bergerak stabil dengan kecenderungan naik. Investor mempertimbangkan prospek kenaikan suku bunga AS. Namun, di sisi lain ada ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/11), harga emas kontrak pengiriman Desember di Comex-AS ditutup naik 0,04% menjadi US$ 1.278,20 per ons troi.
Di pasar Asia, Jumat (17/11), harga emas berjangka lanjut menguat ke kisaran US$ 1.279,7 per ons troi pukul 08.06 WIB.
Analis logam mulia ICBC Standard Bank, Tom Kendall mengatakan, emas terjebak dalam kisaran terbatas. Prospek kenaikan tingkat suku bunga Fed memberikan tekanan, sementara ketidakpastian mengenai arah kebijakan fiskal AS menjadi penyokong.
"Keduanya sedikit mendorong dan menarik imbal hasil global dan harga emas," katanya, seperti dilansir CNBC, Jumat.
Menurut CME Group's FedWatch, peluang kenaikan suku bunga Fed pada pertemuan 13 Desember nanti sebesar 96,7%. Di sisi lain, DPR AS harus berhadapan dengan Senat AS untuk bisa meloloskan draf RUU pemotongan pajak yang diusung pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dari makroekonomi, peningkatan inflasi bulan Oktober, memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi yang mengkhawatirkan Fed mungkin telah berakhir. Pembuat kebijakan Veteran Fed Eric Rosengren mengatakan, penurunan tingkat pengangguran dan pertumbuhan yang berkelanjutan mengindikasikan ekonomi telah melaju, sehingga Fed harus terus menaikkan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
