kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong UKM go public, pengusaha ingin duduk bareng BEI


Jumat, 07 Desember 2018 / 17:28 WIB
Dorong UKM go public, pengusaha ingin duduk bareng BEI
ILUSTRASI. Suasana Investor Summit di BEI


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya kebijakan yang memperkenankan usaha kecil mikro (UKM) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan minimal aset Rp 5 miliar, dinilai jadi kesempatan positif bagi pengusaha kecil untuk melantai di Bursa Tanah Air. Untuk itu, Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) mendorong para anggotanya untuk go public.

"Japnas saat ini memiliki ratusan anggota, yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia, kebanyakan dalam skala UKM. Dengan begitu investasi di sektor ini akan terbuka," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Japnas, Bayu Priawan Djokosoetono, Jumat (7/12).

Japnas sejak awal didesain untuk memiliki program kerja dan aktivitas organisasi yang menjurus pada upaya meningkatkan skala bisnis anggotanya. Beberapa diantaranya seperti, melaksanakan business matching, capacity building, pemetaan potensi usaha, hingga kerja sama business to business (B2B).

"Ini merupakan peluang bagus bagi kami para pelaku UKM untuk berkembang. Namun, tentu untuk mendorong pelaksanaan kebijakan, perlu didukung seluruh pemangku kebijakan," kata Bayu.

Saat ini, diketahui masih sedikit UKM yang sudah melantai di bursa. Sebaliknya, kontribusi sektor UKM terhadap perekonomian Indonesia, terbilang cukup besar. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UKM mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 114 juta orang dari 58 juta unit usaha.

Untuk itu, Bayu menilai kebijakan regulator untuk memudahkan UKM melantai di bursa masih perlu digencarkan sosialisasinya. Apalagi, diakui bahwa selama ini masih banyak pengusaha UKM yang belum memahami tata cara untuk go public.

"Masih sedikit UKM yang memahami tata cara untuk mencatatkan saham di bursa, ditambah lagi adanya berbagai persyaratan yang masih harus dipenuhi UKM, sehingga membuat mereka agak ragu," imbuh Bayu.

Selain sosialisasi, Bayu berharap BEI dapat memberikan keringanan persyaratan bagi UKM untuk go public. Sehingga BEI dan para asosiasi diharapkan bisa duduk bersama untuk membahas kebutuhan UKM agar bisa melantai di bursa. "Kita semua ingin melihat semakin banyak UKM yang melantai di bursa. Sehingga, syarat syarat yang sekiranya menghalangi harus dicari titik temunya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×