kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihadapkan banyak sentimen, begini rekomendasi BBRI


Selasa, 25 Februari 2020 / 19:53 WIB
Dihadapkan banyak sentimen, begini rekomendasi BBRI
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BRI akarta, (17/6). Selasa (25/2), harga saham BBRI berhasil ditutup menguat 0,22% di level Rp 4.500 per saham.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih dihadapkan pada banyak tantangan di sektor perbankan tahun ini, beberapa analis memberikan beragam pertimbangan untuk prospek saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tahun ini.

Mengutip RTI, pada perdagangan Selasa (25/2) saham BBRI berhasil ditutup menguat 0,22% di level Rp 4.500 per saham. Meskipun begitu, investor asing juga cenderung masih melakukan aksi net sell pada saham emiten plat merah tersebut, sebanyak Rp 275,71 miliar.

Analis Valbury Sekuritas Indonesia Budi Rustanto juga merekomendasikan buy untuk saham BBRI dengan target harga Rp 5.000 per saham. Menurutnya, prospek kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini bakal memberikan sentimen manis bagi prospek kinerja BBRI.

"Kami berharap pencairan KUR tahun ini bisa mencapai Rp 120,2 triliun atau naik 10% year on year (yoy). BRILink dan BRISpot bakal mendorong produktivitas dan fee based income bisa tumbuh 15% yoy," ungkap Budi dalam risetnya 3 Februari 2020.

Baca Juga: Valuasi murah, saham BBRI bisa dilirik

Prospek yang lebih positif di 2020 juga didukung data kinerja emiten tersebut sepanjang 2019, di mana BBRI berhasil membukukan kenaikan laba sebanyak 6,2% yoy menjadi Rp 34,7 triliun. Data tersebut turut didukung kenaikan net interest income sebanyak 5,2% menjadi Rp 81,7 triliun tahun lalu.

Sedangkan untuk net interest margin (NIM), BBRI masih mencatatkan penurunan sebanyak 47 basis poin (bps) menjadi 6,98%. Kondisi tersebut disertai dengan posisi cost of fund yang lebih tinggi yakni 3,58% di 2019, dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,47%, diakibatkan kebijakan moneter yang cenderung ketat di tahun lalu.

Di sisi lain, Budi mengungkapkan tahun lalu kualitas aset cenderung memburuk dimana kredit hanya tumbuh 7,7% yo ke level Rp 877,4 triliun. Pertumbuhan kredit sebagian besar datang dari sektor mikro, komersial kecil dan konsumsi. Adapun rasio NPL tahun lalu naik dari 2,16% menjadi 2,62%, khususnya dari sektor tekstil dan semen.

"Kami berharap kredit tahun ini bisa tumbuh 10% yoy, didukung sektor mikro dengan kontribusinya mencapai 40%, sedangkan kredit korporasi bakal dibatasi di level 20% tahun ini," ujar Budi.

Baca Juga: Simak saran dari Eyang Ratman menghadapi pasar modal yang tengah tertekan

Analis Maybank Kim Eng Rahmi Marina dalam risetnya 30 Januari 2020 justru merekomendasikan jual untuk saham BBRI, dengan target harga Rp 4.000 per saham. Dia menilai, margin bank plat merah tersebut masih akan tertekan di tahun ini.

"Kami perkirakan NIM masih akan lanjut tertekan tahun ini, seiring keputusan untuk memangkas suku bunga KUR menjadi 6%, tanpa meningkatkan subsidi bagi BBRI," jelas Rahmi.

Bahkan, upaya BBRI untuk mengurangi porsi kredit korporasi dari 22% menjadi 20% di tahun ini bakal berdampak pada penambahan beban biaya pendanaan yang lebih tinggi apabila menekan CASA yang sudah tampak tahun lalu. Bahkan jika pertumbuhan kredit bisa tumbuh 9,6% yoy tahun ini.

Meskipun begitu, Rahmi meyakini kualitas kredit mikro tahun ini bakal lebih baik. Tekanan NPL diharapkan bisa berkurang menjadi 2,6% dari capaian tahun lalu 2,8%. "Meskipun rasio NPL masih lebih tinggi dibandingkan bank BUMN lainnya, namun BBRI memiliki CAR terkuat yakni 22,8%," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×