kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diam-diam UNSP menjual anak usaha


Senin, 27 Mei 2013 / 06:49 WIB
Diam-diam UNSP menjual anak usaha


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) diam-diam telah menjual beberapa anak usaha. Dalam laporan keuangan 31 Desember 2012 terungkap, pada 18 Desember 2012, UNSP meneken perjanjian jual beli aset enam anak usahanya yang bernaung dalam subgrup Agri International Resources Pte. Ltd. UNSP tak menyebut siapa lawan transaksinya.

Enam anak usaha itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima.

Ada dua jenis aset yang dijual. Pertama, aset tetap enam anak usaha di luar Hak Guna Usaha dan tanaman perkebunan. Selain itu, UNSP juga menjual barang persediaan, kecuali minyak sawit dan inti kelapa sawit. Hingga akhir 2012 UNSP menerima pembayaran US$ 29,61 juta dari transaksi itu dan mengklaim mengantongi laba penjualan aset tetap Rp 33,28 miliar.

Pada saat bersamaan, keenam anak usaha UNSP itu melego aset tidak lancarnya yang dibagi menjadi empat aset yang tersedia untuk dijual. Pertama, bibit tanaman senilai Rp 6,9 miliar. Kedua, tanaman perkebunan senilai total Rp 531,24 miliar. Ketiga, aset tetap Rp 15,58 miliar. Dan, keempat, goodwill sebesar Rp 1,98 triliun. Transaksi ini belum sepenuhnya rampung dilakukan, namun UNSP sudah menerima uang muka penjualan US$ 9,89 juta.

Tidak sampai di sini, UNSP juga akan menjual saham dan pengalihan hak tagihnya di PT Guntung Idamanusa, yang dimiliki melalui PT Grahadura Leidongprima dan PT Sumbertama Nusapertiwi. UNSP mengklaim mendapat beberapa calon pembeli yang siap mengapit saham Guntung.

Per 31 Desember 2012, secara total UNSP menanggung rugi bersih Rp 1,07 triliun. Kerugian ini membesar 43,15% dari kerugian 2011 yang tercatat Rp 744,89 miliar. Direktur Utama UNSP Bambang Aria Wisena, dalam keterangan resminya akhir pekan lalu, menyatakan, pertumbuhan rugi bersih lebih banyak disebabkan oleh lonjakan beban non-kas, selain akibat penurunan harga komoditas.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menduga, penjualan aset anak usaha itu dilakukan untuk mengangsur utang. Per akhir 2012, total kewajiban UNSP mencapai Rp 11,07 triliun.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×