Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dana asing di obligasi korporasi terus merangkak naik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kepemilikan asing di obligasi korporasi rupiah mencapai Rp 18, 67 triliun pada 10 Oktober 2014 atau naik dibandingkan akhir 2013 lalu yang sebesar Rp 13,8 triliun .
Kelompok investor lainnya mendominasi kepemilikan asing pada obligasi korporasi rupiah mencapai Rp 8,17 triliun. Kemudian, investor institusi keuangan asing mencapai Rp 6,3 triliun dan investor reksadana asing mencapai Rp 2,29 triliun.
Lalu, investor korporat mencapai Rp 1,69 triliun dan investor individual mencapai Rp 110, 73 miliar. Serta investor perusahaan sekuritas mencapai Rp 60.41 miliar.
Sedangkan untuk porsi asing di di obligasi korporasi denominasi dollar Amerika Serikat juga naik menjadi Rp 38,18 miliar dari Rp 36,4 miliar pada periode yang sama.
Sementara itu, kepemilikan efek obligasi korporasi rupiah oleh investor lokal justru susut dari Rp 197,63 triliun menjadi Rp 194, 95 triliun. Untuk porsi investor lokal di obligasi korporasi berdenominasi dollar AS turun tipis dari Rp 1,19 triliun ke Rp 1, 18 triliun.
Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan tren masuknya dana asing dipicu oleh semakin menariknya imbal hasil obligasi korporasi. Dia menghitung, rata-rata kenaikan imbal hasil naik 1,5% hingga 2% sepanjang tahun ini dibandingkan tahun lalu.
"Jadi saya rasa kenaikan dana asing bukan karena peralihan dari obligasi pemerintah ke korporasi. Namun, karena penambahan minat asing terhadap obligasi korporasi," kata Ariawan, Jakarta, Kamis (24/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
