kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cetak rugi Rp 390 miliar, kinerja Timah (TINS) di semester I-2020 mengecewakan


Senin, 03 Agustus 2020 / 10:51 WIB
Cetak rugi Rp 390 miliar, kinerja Timah (TINS) di semester I-2020 mengecewakan
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Timah Tbk (TINS) di semester I-2020 mengecewakan. Bagaimana tidak, dalam enam bulan pertama tahun ini, emiten pelat merah tersebut membukukan rugi bersih sebesar Rp 390,07 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rugi bersih yang diderita TINS di tahun ini berbanding terbalik dengan capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I-2019 silam, TINS sukses meraup laba bersih hingga Rp 205,29 miliar.

Baca Juga: PT Timah Tbk (TINS) melepas 100% saham Indometal Corporation ke Mind ID

Kinerja kurang mumpuni TINS juga terlihat dari pendapatannya yang turun 18,48% secara tahunan (yoy) di semester I-2020 lalu. Kala itu, pendapatan dari produsen timah terbesar di Indonesia ini hanya Rp 7,97 triliun di akhir Juni 2020, dari sebelumnya Rp 9,78 triliun.

Jika dirinci, 95% atau Rp 7,6 triliun dari pendapatan TINS merupakan hasil penjualan ke pasar ekspor. Sementara sisanya yakni Rp 340,96 miliar merupakan penjualan ke pasar dalam negeri.

Bila dirinci berdasarkan jenis penjualan maka pendapatan TINS didominasi oleh hasil penjualan timah yakni senilai Rp 7,53 triliun atau setara 94% dari total pendapatan perusahaan. Disusul penjualan tin chemical dengan nilai pendapatan Rp 194,82 miliar, dan pendapatan dari bisnis rumah sakit senilai Rp 112,69 miliar.

TINS juga membukukan pendapatan dari penjualan tin solder senilai Rp 52,83 miliar, penjualan nikel senilai Rp 37,73 miliar, dan pendapatan dari jasa galangan kapal senilai Rp 10,36 miliar.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan TINS pun turun 13,46% menjadi Rp 7,73 triliun di enam bulan pertama 2020. Beban lainnya yang terpantau turun adalah beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp 384,76 miliar dari sebelumnya Rp 481,31 miliar di semester I-2019.

Namun, sejumlah beban juga mengalami kenaikan. Beban penjualan naik 34,38% menjadi Rp 93,77 miliar dan beban keuangan naik 16,7% menjadi Rp 387,95 miliar.

Baca Juga: Merugi di kuartal pertama 2020, bagaimana prospek saham PT Timah (TINS)?

TINS juga membukukan pendapatan lain-lain senilai Rp 183,93 miliar, yang utamanya disumbang oleh keuntungan atas selisih kurs senilai Rp 128,4 miliar.

Per 30 Juni 2020, jumlah aset TINS sebesar Rp 18,39 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 13,58 triliun dan ekuitas senilai Rp 4,81 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas TINS sebesar Rp 1,0 triliun, turun dari posisi per Desember 2019 yang mencapai Rp 1,59 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×