kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Capex melonjak, Samindo bidik kontrak baru di 2018


Selasa, 16 Januari 2018 / 17:25 WIB
Capex melonjak, Samindo bidik kontrak baru di 2018
ILUSTRASI. PT Samindo Resources


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 ini PT Samindo Resources (Tbk) akan meningkatkan belanja modal atau capedital expenditure (capex) hingga 300% dibanding 2017 menjadi US$ 13,8 juta. Capex akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam kontrak yang sudah diteken.

Media Relation Samindo Resource, Ahmad Zaki mengatakan, peningkatan capex malah bisa melebihi 300% dibanding tahun 2017. Peningkatan itu upaya perusahaan berkode saham MYOH ini dalam memenuhi peningkatan target klien.

Asal tahu saja, di tahun 2018 ini, ada dua kontrak jasa penambangan batubara yang tengah dilakukan oleh MYOH. Pertama dengan PT Kideco Jaya Agung.  Dalam kontrak ini MYOH mendapatkan jatah 48,5 juta Bank Cubic Meter (BCM) dan 10,3 juta ton batubara.

Kedua kontrak jangka menengah dengan PT Bayan Resources Tbk. Dalam kontrak itu MYOH mendapatkan jatah 5,85 juta BCM dan 450.000 ton batubara. Namun sayangnya Zaki enggan menyebutkan berapa nilai kontrak dari kedua perusahaan tersebut “Value secara rupiah tidak disebutkan dalam kontrak,“ pungkasnya, Selasa (16/1).

Selain melakukan kontrak oleh dua perusahaan itu, MYOH saat ini tengah mengusahakan untuk meningkatkan porsi di proyek Gunung Bayan Pratama Coal.

Zaki pun bilang, selain itu, MYOH juga tengah mengincar kontrak baru. Saat ini prosesnya sedang melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan tambang terkait penyediaan tiga jasa utama, yaitu pemindahan batuan penutup, batubara dan pengangkutan batubara.

Sementara pada tahun ini, MYOH menargetkan bisa melaksanakan pemindahan batuan penutup 54,4 juta BCM, dan produksi batubara 10,7 juta ton, serta pengangkutan batubara sebanyak 29 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×