kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia bergerak variatif di tengah kenaikan yield US Treasury


Selasa, 15 Mei 2018 / 08:16 WIB
Bursa Asia bergerak variatif di tengah kenaikan yield US Treasury
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa Asia dibuka variatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Selasa (15/5). Kenaikan yield US Treasury menekan pasar saham regional.

Mengutip Bloomberg, indeks Nikkei 225 turun 0,11% pada pukul 07.51 WIB. Diikuti, indeks Kospi yang juga melemah 0,18% dan S&P/ASX 200 turun tipis 0,08%. Namun, indeks Taiwan Taiex bergerak naik 0,17% dan indeks Topix menguat tipis 0,07%.

Daya tarik pasar saham Asia berkurang, lantaran imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kembali mencapai level 3% pada Senin (14/5). Imbal hasil obligasi Paman Sam melesat karena investor melihat prospek hubungan perdagangan AS dan China, serta merespons ketegangan di Timur Tengah.

Sebelumnya, pasar saham di Wall Street naik tipis pada Senin. Indeks S&P 500 ditutup menguat tipis dengan volume perdagangan di bawah rata-rata. Pasar masih disokong sikap Presiden Donald Trump yang mampu mengurangi ketegangan perdagangan dengan China.

Fokus investor kembali pada isu perang dagang menjelang pertemuan antara AS dan pejabat China di Washington pada minggu ini. Langkah Trump mencabut sanksi terhadap ZTE Corp memberikan sinyal bahwa dia mungkin terbuka untuk mengurangi ketegangan perdagangan dengan Tiongkok.

Selain sentimen dari AS, para pedagang di pasar Asia pada hari ini akan mencermati denyut perekonomian China. Sejumlah data ekonomi akan dirilis pada Selasa. Pertumbuhan produksi dan konsumsi bulan April 2018 mungkin tidak terpengaruh ketegangan perdagangan dengan AS. Sementara produksi pabrik diprediksi meningkat, dan penjualan ritel kemungkinan akan stabil.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah kembali diperdagangkan di atas US$ 71 per barel. Ketegangan di Timur Tengah menyulut kenaikan harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×