kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis kinerja membaik di 2021, berikut pendorongnya


Rabu, 31 Maret 2021 / 17:19 WIB
Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis kinerja membaik di 2021, berikut pendorongnya
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di BSD City, Tangerang Selatan. KONTAN/Baihaki


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis mampu mencatatkan kinerja yang positif di tahun 2021. Prospek industri properti yang membaik diyakini mampu mendorong kinerja BSDE pada tahun ini.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya optimistis memiliki peluang pertumbuhan kinerja yang baik ke depan. 

"Hal ini ditopang oleh luasnya cadang lahan yang kami miliki dan didukung oleh kesediaan modal dan reputasi kami sebagai bagian pengembang terkemuka, Sinar Mas Land,” papar Hermawan, Rabu (31/3).

Per Desember 2020, BSDE memiliki proyek bangunan yang sedang dikerjakan (proses konstruksi) senilai total Rp 2,11 triliun. Sedangkan proyek tanah yang sedang dikembangkan senilai Rp 5,75 triliun. Proyek tersebut merupakan jaminan pendapatan BSDE di tahun-tahun mendatang.

Lebih lanjut BSDE optimistis target marketing sales sebesar Rp 7 triliun di 2021 bakal tercapai. 

Baca Juga: Laba bersih Bumi Serpong Damai (BSDE) anjlok 89,9% di tahun 2020

"Prospek industri properti di tahun 2021 akan membaik dan kami optimistis target marketing sales senilai Rp 7 triliun dapat tercapai. Dukungan pemerintah melalui beragam stimulus menjadi katalis positif pertumbuhan industri properti tanah air karena meningkatkan daya beli konsumen di masa transisi paska pandemi ini,” jelas Hermawan.

Pada tahun 2020, BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,18 triliun. Pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh ketujuh segmen pendapatan yakni, penjualan tanah, bangunan dan strata title, sewa, konstruksi, hotel, arena rekreasi, pengelolaan gedung dan pendapatan lain-lain.

Hermawan menambahkan segmen dengan kontribusi tertinggi adalah segmen penjualan berupa tanah dan bangunan serta tanah dan bangunan strata title dengan kontribusi sebesar 80,2%. Total penjualan segmen tersebut mencapai Rp4,96 triliun sepanjang 2020 lalu.

Segmen terbesar kedua bersumber dari sewa sebesar 12,35% atau sebesar Rp 763,37 miliar. Peringkat ketiga pendapatan usaha terbesar adalah pengelola gedung dengan kontribusi sebesar 4,67% atau sebesar Rp 288,79 miliar di tahun 2020.

“Pencapaian kinerja ini merupakan catatan tersendiri bagi kami. Mengingat sepanjang 2020 kondisi perekonomian tertekan oleh dampak pandemi. Sebuah pencapaian tersendiri karena BSDE masih mampu membukukan angka pendapatan dan laba yang positif,” jelas Hermawan.

Sepanjang 2020, BSDE juga menerapkan strategi efisiensi sebagai bagian dari mitigasi risiko sepanjang pandemi. Beban Pokok Penjualan berhasil berkurang 4,46% menjadi Rp 1,93 triliun dan beban usaha berhasil ditekan 10,53% menjadi Rp 2,27 triliun.

Baca Juga: Emiten Properti Meraup Berkah Stimulus, Ini Rekomendasi Saham CTRA, BSDE, dan SMRA

Sepanjang 2020, laba kotor tercatat Rp 4,25 triliun sedangkan Laba Usaha Rp 1,98 triliun dan laba bersih Rp 281,7 miliar.

Hermawan melanjutkan jajaran direksi berhasil memperkuat fundamental, dengan meningkatkan aset. Posisi kas dan setara kas berhasil tumbuh 59,05% menjadi Rp 10,92 triliun dan total aset tercatat Rp 60,86 triliun, tumbuh 11,59%. Hingga akhir tahun 2020, BSDE memiliki cadangan lahan yang siap dikembangkan sekitar 3.800 hektar (ha). 

Proyek BSD City tercatat sebagai pemilik cadangan lahan terbesar yakni 2.117 ha.

Selain proyek BSD City, proyek Grand Wisata tercatat sebagai proyek dengan cadangan lahan terbesar kedua yakni 49 ha dan peringkat ketiga adalah proyek Benowo, Surabaya seluas 43 ha.

Selanjutnya: IHSG berpeluang menguat, cermati saham-saham berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×