Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Cadangan lahan merupakan kunci sukses bisnis perusahaan properti. Itu alasan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) gencar mengakuisisi lahan baru, kendati land bank-nya saat ini masih berlimpah.
Emiten yang identik dengan kawasan Serpong itu, kini, mengincar lokasi di Surabaya. Di ibukota Jawa Timur itu, BSDE berniat membeli lahan seluas 300 hektare (ha).
BSDE juga berniat merambah kota di luar Jawa, seperti Samarinda, Kalimantan Timur dan beberapa kota di Sumatera. Perusahaan properti tersebut berniat mengembangkan landed house.
Berdasarkan data Real Estate Indonesia (REI), permintaan terhadap rumah baru masih tinggi. Dalam hitungan asosiasi pengembang, kekurangan pasokan (backlog) rumah baru di negeri ini mencapai 13,6 juta unit.
Dalam agenda terkini BSDE, target akuisisi lahan rata-rata ditetapkan 200 ha per tahun. Hingga kini, total cadangan lahan BSDE beserta anak usahanya mencapai 4.800 ha.
Strategi pengembangan residensial itu sesuai dengan komposisi pendapatan BSDE. Penjualan segmen residensial menjadi penyumbang pendapatan terbesar BSDE, mencapai 52% dari total pendapatan perseroan. "Proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road seksi barat (JORR W2) yang melintasi Jakarta Selatan dan Ciledug Raya, Tangerang juga akan ikut mendongkrak permintaan rumah di kawasan BSD," ungkap Winny Rahardja, Analis Valbury Asia Sekuritas dalam laporan risetnya.
Menambah capex
Guna mendanai rencana ekspansi tahun ini serta menopang kinerjanya, BSDE menetapkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun, naik hingga 66% dari tahun lalu, yaitu Rp 1,5 triliun.
Sepanjang 2012, BSDE memasang target pendapatan Rp 3,3 triliun dan laba bersih Rp 900 miliar. Kedua target itu lebih tinggi 20% daripada target pendapatan dan laba bersih tahun 2011, yang masing-masing adalah Rp 2,75 triliun dan Rp 750 miliar.
Target marketing sales tahun ini pun diharapkan dapat tumbuh sekitar 20%-25% dari target tahun lalu yang senilai Rp 3,4 triliun.
Analis Indosurya Asset Management Reza Priyambada, optimistis, BSDE mampu mencapai target kinerjanya. "Harga tanah di kawasan Serpong berpotensi naik hingga 30% sepanjang tahun ini. Itu akan menyokong pendapatan perseroan," ujar dia.
Dalam hitungan Winny, pendapatan BSDE di tahun ini bisa mencapai Rp 3,23 triliun. Sedang proyeksi laba bersih BSDE versi Winny adalah
Rp 913 milyar.
Kendati harga saham BSDE terbilang mahal, jika dihitung dengan price earning ratio (PER), Reza tetap merekomendasikan beli. PER BSDE saat ini 18,4 kali, jauh di atas PER rata-rata industri properti yang 15,2 kali. "Tapi itu tidak masalah, karena permintaan investor terhadap saham ini cukup tinggi," jelas Reza. Ia memproyeksikan, harga BSDE bisa mencapai Rp 1.350 per saham.
Winny dan Oktavius Oky Prakarsa, Analis Mandiri Sekuritas juga merekomendasikan beli BSDE. Winny memiliki target harga Rp 1.210 per lembar. Oktavius memasang target harga lebih tinggi, yaitu Rp 1.375 per saham.
Harga BSDE, Selasa (24/1) ditutup menguat 0,98% menjadi Rp 1.030 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News