kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.420.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.495
  • IDX 7.544   55,62   0,74%
  • KOMPAS100 1.163   9,60   0,83%
  • LQ45 943   8,85   0,95%
  • ISSI 222   1,56   0,71%
  • IDX30 478   4,83   1,02%
  • IDXHIDIV20 577   6,26   1,10%
  • IDX80 132   1,33   1,02%
  • IDXV30 139   2,63   1,93%
  • IDXQ30 160   1,46   0,92%

Blitzmegaplex berharap IPO segera disetujui


Senin, 27 Januari 2014 / 10:46 WIB
Blitzmegaplex berharap IPO segera disetujui
ILUSTRASI. Film Blonde merupakan film biografi yang dibintangi Ana de Armas dan menceritakan tentang kehidupan aktris legendaris Marilyn Monroe.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Graha Layar Prima, pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex, berharap pemerintah bisa segera memberikan persetujuan untuk menggelar penawaran saham alias melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Chief Executive Officer (CEO) Blitzmegaplex Jeff Lim bilang, perusahaan masih menunggu putusan dari pemerintah untuk melantai.

"Saya belum tahu seperti apa hasilnya. Kami masih menunggu izin pemerintah. Tapi, harapannya bisa diizinkan tahun ini. Karena kami butuh modal untuk ekspansi," katanya tanpa mau menyebutkan target dana segar yang ingin diraihnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi hubungan bisnis antara Blitz dengan Cheil Jedang (CJ) Group, perusahaan bioskop terbesar asal Korea Selatan, pria Korea ini dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada shareholder dari CJ. Meski dia mengaku bahwa dirinya berasal dari CJ, namun, dia bilang, dirinya bukanlah representatif shareholder.

"Saya hanya pekerja profesional. Pemegang saham terbesar tetaplah yang lama. Tak ada perubahan. Di Blitz, banyak kerjasama dengan berbagai pihak. Blitz dan CJ kerjasama untuk mengoperasikan bioskop agar performance dan services semakin bagus," papar dia.

Menurutnya, kerjasama ini memberikan keuntungan berupa hadirnya berbagai teknologi baru di Blitz. Contohnya, teknologi 4DS yang dibawa dari Korea akan diterapkan di bioskop Blitz Paris Van Java, Bandung dan Central Park, Jakarta. Menyusul telah diterapkannya teknologi ini di Grand Indonesia dan Mall of Indonesia, Jakarta pada tahun lalu.

Seperti diketahui, awal pekan bulan ini, Blitz menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan mini expose penawaran perdana saham (IPO).

Perseroan menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi (underwriter). Perseroan menggunakan laporan keuangan September 2013 sebagai dasar valuasi. Artinya, perseroan harus mengantongi izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2014 mendatang.

Perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansinya. Hingga 2020, ditargetkan Blitz punya 1000 layar yang ada di 100 lokasi. Saat ini, perusahaan memiliki 86 layar di 11 lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×