kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,45   2,02   0.23%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI prediksi inflasi di Mei 2020 rendah, analis: Pasar sudah priced-in


Senin, 01 Juni 2020 / 11:50 WIB
BI prediksi inflasi di Mei 2020 rendah, analis: Pasar sudah priced-in
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). IHSG dibuka menguat 32,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.578,11 pada pukul 09.25 WIB. ANTARA F


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada bulan Ramadan yakni Mei 2020 sangat rendah yaitu 0,09% month on month (mom) atau 2,21% year on year (yoy). Data inflasi Mei 2020 tersebut akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (2/6).

Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan pasar sudah memprediksi rendahnya inflasi di tahun ini sejalan dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan social distancing karena Covid-19 yang akan sangat memukul daya beli konsumen. 

Baca Juga: Saham lapis bawah jadi saham tercuan sepanjang Mei 2020, ini daftarnya

Janson pun memprediksi inflasi bakal bergerak di kisaran 2,5%-3,5% secara tahunan (yoy).  "Meskipun inflasi menjadi sangat rendah sepertinya pasar sudah priced-in. Jadi bukan dampak yang besar," jelas Janson kepada Kontan.co.id, Senin (1/6). 

Namun, sepanjang Juni 2020 IHSG diprediksi rentan koreksi di kisaran 4.200-4.300. Kondisi tersebut lebih disebabkan oleh kenaikan yang sudah sangat signifikan selama April 2020 - Mei 2020 yang menguat 20,72% dari terendah Maret 2020 sekitar 3.937,63 menjadi 4.753,61 pada penutupan Mei 2020. 

Kemudian juga lebih disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di kuartal II-2020. "Ketiga faktor tersebut yang akan men-drive IHSG melemah selama Juni,"jelasnya.  

Pertumbuhan pendapatan di kuartal II-2020 diperkirakan merosot sekitar 30%-50%, sedangkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa turun sekitar 2%-3% secara tahunan (yoy). 

Baca Juga: Rencana new normal bisa jadi pendorong IHSG pekan depan, apa kata analis?

Janson menambahkan, yang paling berbahaya adalah sentimen eksternal, yakni eskalasi ketegangan hubungan China-Amerika Serikat (AS) yang semakin memburuk mengakibatkan pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19 semakin memburuk.

Adapun, di akhir semester I-2020 Janson memprediksi IHSG bergerak di kisaran 4.750-4.850. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×