kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besok, rupiah masih sulit menyalip dollar AS


Senin, 23 April 2018 / 18:27 WIB
Besok, rupiah masih sulit menyalip dollar AS
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (24/4). Mata uang garuda minim katalis di tengah fokus pasar pada ekonomi Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (23/4), nilai tukar rupiah di pasar spot pukul 17.00 WIB, terdampar di level Rp 13.975 atau melemah 0,59% dibandingkan penutupan pekan lalu. Ini level terburuk rupiah sejak Desember 2015. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga melemah 0,65% menjadi Rp 13.894 per dollar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, sejatinya sebagian mata uang Asia hari ini kompak melemah di hadapan dollar AS.

Mengutip Boomberg, Senin (23/4) pukul 17.40 WIB, yen Jepan melemah 0,49%, yuan China melemah 0,18%, dollar Singapura terdepresiasi 0,46%, baht Thailand 0,5%, won Korea 0,16%, serta peso Filipina tertekan 0,48%. Hanya dollar Hong Kong yang mampu menguat tipis 0,01% terhadap dollar AS. 

Di antara mata uang Asia, rupiah memang mencatat pelemahan terdalam yaitu 0,59% ke level Rp 13.975 pada perdagangan hari ini. Lana menilai pelemahan rupiah semakin rentan lantaran telah menembus level resistance Rp 13.800 per dollar AS.

"Efek global masih jadi pengaruh utama dan secara fundamental belum ada perubahan signifikan hari ini pada rupiah," ujar Lana, Senin (23/4).

Senada, analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong melihat, secara teknikal rupiah masih berpotensi terus melemah. Apalagi, belum ada sentimen domestik yang bisa menyokong rupiah pada pekan ini.

Hanya, pada Jumat (27/4) nanti, ada rilis data awal pertumbuhan ekonomi AS. Menurut Lukman, data tersebut berpotensi menekan dollar AS, sehingga menguntungkan rupiah. "Perkiraannya, PDB kuartal pertama AS tumbuh lebih lambat, jadi mungkin ada peluang dollar melemah setelah pengumuman data ini," katanya. Menurut konsensus, pertumbuhan PDB AS di kuartal pertama hanya 2%, turun dari periode sebelumnya 2,9%.

Prediksi Lukman, Selasa (24/4), nilai tukar rupiah masih akan lanjut melemah di kisaran Rp 13.880-Rp 13.990 per dollar AS. Demikian pula Lana yang memproyeksi rupiah akan kembali tertekan dan bergerak dalam rentang rentang Rp 13.950-Rp 13.990 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×