Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Hanson International Tbk (MYRX) kembali memantik perhatian publik. Hanya dalam waktu dua pekan, harga saham MYRX melesat 65,42%.
Harga saham MYRX per 19 Februari bertengger di level Rp 177 per saham. Padahal pada 6 Februari, harga sahamnya masih di kisaran Rp 107 per saham. Meski kemudian, harga saham MYRX, berangsur-angsur turun dan ada di posisi Rp 152 per saham pada Senin (26/2).
Asal tahu saja, lonjakan harga saham MYRX tersebut bukan tanpa sebab. Sumber Kontan.co.id pada Sabtu (24/2) membisikkan rumor diseputar pergerakan harga saham MYRX. Manajemen Hanson International, kata sumber Kontan.co.id, bakal menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengembangkan proyek properti di Maja, Lebak Banten.
"Hanson menggandeng WIKA atau anak usahanya, PT Wijaya Karya Realty membangun proyek properti di Maja," tutur sumber Kontan.co.id yang tidak ingin disebut namanya. Kerjasama pembangunan itu, lanjut sumber Kontan.co.id, kabarnya akan ditandatangani Maret mendatang.
Saat dikonfirmasi Kontan.co.id tentang apakah benar Hanson International menggandeng WIKA atau anak usahanya mengembangkan Maja? Benny Tjokrosaputro selaku pemilik Hanson International justru memberikan jawaban yang kian mengundang rasa penasaran. "Belum, masih confidential," tulis Benny dalam pesan singkat kepada Kontan.co.id, Selasa (27/2).
Kontan.co.id mencoba menghubungi Steve Kosasih, Direktur Keuangan WIKA, namun belum memperoleh tanggapan.
Sebagai gambaran, laporan keuangan Hanson International per 30 September 2017 menyebutkan perusahan ini menguasai lahan seluas 910 hektare di Maja, Banten. Lahan itu dimiliki Hanson melalui sejumlah anak usahanya, dengan nilai pembelian tak kurang dari Rp 1,82 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News