kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum terlihat faktor yang dapat mengerek emas


Selasa, 07 Mei 2013 / 13:28 WIB
Belum terlihat faktor yang dapat mengerek emas
ILUSTRASI. Ikan Hias Peliharaan Anda Tidak Mau Makan? Begini Caranya Mengatasinya


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Sejumlah bank investasi global memutuskan untuk mengurangi porsi emasĀ  dalam portofolio investasi mereka. Salah satunya adalah Coutts & Co, private banking division dari Royal Bank of Scotland Plc.

Coutts & Co sudah mengurangi portofolio emas mereka secara bertahap sejak harga si kuning mentereng jatuh di bawah level US$ 1.600 per troy ounce. Manajemen Coutts beralasan, harga emas tidak akan naik dalam waktu dekat, kecuali terjadi krisis di Timur Tengah, pelemahan dollar AS, atau tingginya tingkat inflasi.

Berdasarkan data yang dirilis Gary Dugan, chief investment officer Coutts & Co untuk Asia dan Timur Tengah, saat ini pihaknya hanya mengempit sekitar 1%-2% investasi emas dalam portofolio mereka. Sebagai perbandingan, pada akhir kuartal tiga 2012, kepemilikan emas mereka mencapai 6%-7% dari total portofolio.

"Lonjakan harga emas sulit terwujud, kecuali terjadi krisis global atau lonjakan inflasi yang menggila. Dalam 12 bulan ke depan, saya belum melihat kemungkinan kenaikan inflasi atau risiko guncangan geopolitik yang dapat mengerek harga minyak. Meski demikian, ada potensi krisis yang datang dari Timur Tengah," papar Dugan.

Sekadar informasi, harga emas sudah menurun sebesar 13% pada tahun ini setelah menorehkan reli selama 12 tahun berturut-turut. Penurunan harga emas tetap terjadi meskipun bank sentral global, termasuk the Federal Reserve, terus mencetak uang untuk memperkuat perekonomian mereka.

"Jika semua orang tetap melakukan quantitative easing, maka setiap mata uang mendapatkan tekanan yang sama. Makanya, tidak ada pemenang ataupun pihak yang kalah. Sebelumnya, banyak yang berpendapat apa yang AS lakukan melalui QE akan menekan dollar AS, itu sebabnya mereka ingin memiliki emas," paparnya.

Pada Agustus 2012 lalu, dalam sebuah interview, DUgan pernah memprediksi bahwa harga emas akan menanjak seiring langkah bank sentral dan investor emerging market mengakumulasi emas untuk melindungi kekayaan mereka dari pelemahan nilai mata uang. Pada saat itu, harga emas diperdagangkan di level US$ 1.640 dan sempat menyentuh level US$ 1.796,05 pada Oktober 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×