kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI: Merrill Lynch Indonesia resmi undur diri akhir Juli 2019


Rabu, 24 Juli 2019 / 12:28 WIB
BEI: Merrill Lynch Indonesia resmi undur diri akhir Juli 2019


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan salah satu Anggota Bursa (AB) yaitu PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia akan mengembalikan kursinya pada akhir Juli 2019. AB adalah perantara pedagang efek yang telah mengantongi izin dari OJK dan memperoleh persetujuan keanggotaan bursa.

"Jadi dalam hal ini mereka akan mengembalikan kursinya, mundur dari AB akhir bulan ini," jelas Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, Rabu (24/7). 

Dalam proses pengunduran diri tersebut, BEI memberikan waktu satu tahun untuk Merrill Lynch Indonesia menjual kursinya ke pihak lain. Baru kemudian, apabila sepi peminat maka BEI akan melakukan buyback. 

Hal ini sesuai dengan Keputusan Bursa nomor Kep-00075/BEI/09-2016 bahwa perusahaan efek yang tidak lagi menjadi AB wajib mengalihkan saham bursa yang dimilikinya kepada perusahaan efek lain atau mengajukan penjualan saham bursa kepada bursa dalam jangka waktu satu tahun sejak mundur.

"Kemudian kalau tidak berhasil menjual, akan dilakukan lelang selama enam bulan. Apabila tidak ada pembeli, bursa akan buyback dengan nilai buku," jelas Laksono. 

Merrill Lynch Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli 2019 di BEI. Data perdagangan BEI mencatat, sekuritas ini terakhir kali bertransaksi saham pada 10 Juli 2019. 

Apabila melihat dari sisi kinerja keuangannya, Merrill Lynch Indonesia per Maret 2019 justru mencatatkan kenaikan laba yang signifikan yaitu 37,5% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) menjadi Rp 9,02 miliar. Pendapatannya juga naik 4,05% yoy menjadi Rp 18,73 miliar. Semua pendapatan berasal dari bisnis brokerage

Sementara itu nilai transaksi per bulan mereka juga sebenarnya cenderung meningkat secara tahunan (yoy). Kecuali pada bulan Februari 2019 yang tercatat Rp 6,37 triliun, padahal Februari tahun sebelumnya tercatat Rp 8,11 triliun. Pun dengan Juni tahun ini yang tercatat Rp 4,69 triliun, turun dari Juni tahun sebelumnya yang tercatat Rp 5,96 triliun. 

Sehingga nilai total transaksi perdagangan Merril Lynch pada semester I-2019 sebesar Rp 45,25 triliun atau 1,94% dari total nilai transaksi seluruh anggota bursa. Posisi Merrill Lynch pada paruh pertama ini turun ke peringkat nomor 17 sebagai broker dengan nilai transaksi tertinggi.  Pada tahun lalu dia menduduki posisi 14. 

Selain Merrill Lynch Indonesia, Laksono juga mengonfirmasi PT Deustche Sekuritas Indonesia juga akan mundur dari AB meski belum ada kepastian waktunya. Menurut Laksono, Deustche secara global menjalankan restrukturisasi.

Perusahaan asal Jerman ini akan keluar dari bisnis equity trading. "Jadi memang mereka menutup bisnis di seluruh dunia dan di Indonesia salah satunya," imbuh Laksono. 

Dia melihat fenomena pengunduran diri ini terjadi karena dua faktor yaitu broker lokal semakin kuat dan kompetisi global didominasi oleh perusahaan perantara efek yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Merrill terafiliasi dengan lembaga keuangan AS sedang Deustche berasal dari Jerman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×