Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (9/6) lalu. Analis menduga, para pelaku pasar bersikap wait and see menanti keputusan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya
Mengutip Bloomberg, IHSG terkikis 0.48% ke level 5.675,523. Riska Afrian, Analis OSO Sekuritas menjelaskan, sentimen global tampak mendominasi pelemahan tersebut. Menurutnya, selain menantikan keputusan The Fed, para pelaku pasar juga merespons kondisi politik AS.
"Pernyataan James Comey mengenai Trump yang berusaha menghentikan penyelidikan mengenai hubungan Rusia terkait masalah pemilu AS juga ikut menjadi perhatian investor," ujarnya.
Pasalnya, para investor mengkhawatirkan realisasi janji Trump atas pemangkasan pajak, pembiayaani infrastruktur dan deregulasi.
Sementara itu, menurut Riska, dari sisi domestik, perekonomian Indonesia juga dalam keadaa stabil. Hal tersebut tampak dari rilis cadangan devisa dan indeks kepercayaan konsumen yang masih cenderung positif.
Di sisi lain, agenda Pemilu Inggris juga turut menarik perhatian para investor. Pasalnya, pemimpin partai buruh Jeremy Corbyn meminta Theresa May untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri, terkait pemilu yang diperkirakan menghasilkan parlemen yang menggantung tanpa mayoritas mutlak. Sehingga, hal tersebut pun direspons negatif oleh pelaku pasar.
Dia memprediksi pergerakan IHSG pada Senin mendatang masih akan bergerak terbatas dengan kecenderungan menguat seiring adanya potensi teknikal rebound dengan level support dan resistance masing-masing 5.640 dan 5.736.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News