Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Tower Bersama Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan siap melunasi obligasi yang jatuh tempo pada bulan April ini.
Asal tahu saja, Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 SERI B dengan kupon 8,1% itu bernilai hingga Rp 1,74 triliun. Adapun tanggal jatuh temponya pada 12 April 2020. Sementara itu, Obligasi berkelanjutan II Tower Bersama Infra Tahap II Tahun 2017 bernilai Rp 700 miliar. Obligasi dengan kupon 8,75% itu akan jatuh tempo pada 21 April 2020.
Terkait kesiapan setiap emiten melunasi obligasi tersebut, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Haru Koesmahargyo menjelaskan BRI telah menyediakan likuiditas untuk pembayaran obligasi tersebut yang bersumber dari aset likuid BRI (HQLA).
Lebih lanjut Haru menjelaskan kondisi likuiditas BRI saat ini masih terjaga. Hal itu terlihat dari rasio liquidity coverage ratio BRI (LCR) posisi Maret 2020 berada di angka kurang lebih 230%. "Angka tersebut masih di atas ketentuan OJK yang menetapkan bahwa LCR Bank minimal dijaga sebesar 100%," kata Haru kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).
Baca Juga: CORE: Penerbitan obligasi merupakan pilihan utama yang dimiliki pemerintah
Tidak jauh berbeda, Tower Bersama Infrastructure mengaku telah menyiapkan dana untuk membayar obligasi jatuh tempo. "Dananya dari kas operasional," jelas Direktur Keuangan Tower Bersama Helmi Yusman kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).
Berdasar laporan keuangannya, sepanjang tahun 2019 TBIG mengantongi kas operasional hingga Rp 3,69 triliun naik 13,88% dari tahun sebelumnya Rp 3,24 triliun. Tapi, kas dan setara kas Tower Bersama di akhir tahun 2019 sebesar Rp 525 miliar. Terhadap operasional TBIG ke depan, Helmi tidak khawatir. Sebab, TBIG masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan.
TBIG sebelumnya menyebut akan menerbitkan obligasi di semester II. Terkait hal ini Helmi menyampaikan bahwa belum ada rencana pasti mengenai jadwalnya. "Kami lihat nanti market seperti apa," imbuh Helmi.
Baca Juga: BEI masih mengantongi 20 calon emiten dalam pipeline IPO
Asal tahu saja pada 24 Maret 2020 yang lalu, TBIG menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure tahap IV tahun 2020 dengan nilai Rp 1,5 triliun. Berdasar catatan Kontan.co.id, dana yang dihimpun digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari anak usaha perseroan.
Selain obligasi yang jatuh tempo pada bulan April, TBIG masih memiliki tanggungan obligasi lain yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2020 dan September 2020 dengan nilai Rp 750 miliar dan Rp 700 miliar. Secara total, obligasi yang harus dilunasi oleh TBIG mencapai Rp 2,15 triliun sepanjang tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News