kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangkok Bank bakal masuk, ini rekomendasi saham Bank Permata (BNLI)


Jumat, 13 Desember 2019 / 19:13 WIB
Bangkok Bank bakal masuk, ini rekomendasi saham Bank Permata (BNLI)
ILUSTRASI. Pelayanan di kantor cabang Bank Permata, Permata tower, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan (14/10). Bangkok Bank akan akuisisi saham Bank Permata (BNLI) milik Standard Chartered Bank dan Astra Internasional.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkok Bank telah menandatangani perjanjian pembelian saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan Standard Chartered Bank (SCB) dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) pada Kamis (12/12).

Bangkok Bank akan mengambil alih sebanyak 89,12% saham Bank Permata yang masing-masing dimiliki oleh Astra dan SCB sebesar 44,56%.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/12), Presiden Direktur Permata Bank Ridha DM Wirakusumah mengatakan BNLI menyambut baik mengenai Bangkok Bank yang akan menjadi pemegang saham mayoritas Permata Bank setelah transaksi diselesaikan.

Baca Juga: Lima fakta menarik akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank senilai puluhan triliun

Dalam perjanjian tersebut disepakati, transaksi akan dilakukan seharga 1,77x nilai buku dengan harga indikatif per September 2019 Rp 1.498 per saham. Merujuk hal tersebut, nilai yang akan digelontorkan Bangkok Bank untuk aksi ini bisa mencapai Rp 37,43 triliun.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony berpendapat harga akuisisi BNLI oleh Bankok Bank terbilang cukup tinggi lantaran harga saham BNLI sendiri masih di area Rp 1.300 per saham.

Secara bisnis, ia melihat prospek bisnis BNLI ke depannya masih baik. Di kuartal III 2019, Bank Permata mencatat penyaluran kredit cuma tumbuh 1% menjadi Rp 107,6 triliun. Namun, laba bersih bank ini melesat 121% menjadi Rp 1,09 triliun terutama ditopang menurunnya kerugian nilai aset keuangan seiring non performing loan (NPL) yang membaik.

Adapun pendapatan bunga bersih BNLI hanya tumbuh 3%. “Kinerja BNLI cukup baik dengan laba yang meningkat dari kuartal ke kuartal, ditambah isu akuisisi ini seharusnya dapat meningkatkan pangsa pasar BNLI kedepannya menjadi lebih kuat,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Jumat (13/12).

Ia memperkirakan, harga BNLI berpotensi naik hingga level harga akuisisi Rp 1.498 per saham. Biasanya akuisisi mayoritas saham akan diikuti tender offer juga saham BNLI.

Baca Juga: Lego saham Bank Permata, Stanchart bakal cuan US$ 0,5 miliar

Selanjutnya perlu dilihat berapa harga dari tender offer tersebut. Chris merekomendasikan investor untuk wait and see lebih dulu saham BNLI.




TERBARU

[X]
×