kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal keluar dari LQ45, lima saham ini kompak melorot


Kamis, 26 Juli 2018 / 17:33 WIB
Bakal keluar dari LQ45, lima saham ini kompak melorot
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan daftar emiten yang masuk di dalam LQ45 untuk periode Agustus 2018 sampai Januari 2019. 

Ada lima saham yang baru masuk daftar dan lima yang didepak. 

Mengutip pengumuman BEI, Rabu (25/7), lima penghuni baru saham terlikuid tersebut antara lain Sentul City (BKSL), Elnusa (ELSA) dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP). Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan Medco Energy International (MEDC) juga kembali masuk.

Lalu lima saham yang didepak yaitu Global Mediacom (BMTR), Bumi Resources (BUMI), Hanson International (MYRX), Pakuwon Jati (PWON) dan Trada Alam Minera (TRAM).

Menariknya, lima saham yang terdepak ini mendadak bertengger di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/7). Padahal dari fundamental, saham ini memiliki kinerja yang baik.

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, kondisi ini menarik karena paeca keluar dari indeks LQ45 harga 5 saham ini kompak turun.

“Tapi ini wajar, karena psikologi pasar selalu menangkap hal positif dan negatif, pun karena fund manager akan selalu rebalancing portofolio setiap adanya perubahan,” ujar William kepada Kontan.co.idx, Kamis (26/7).

Tentu ini tidak berpengaruh besar terhadap pergerakan harga saham, yang membuat saham menarik atau tidak, pasti dari sisi fundamental dan pergerakan secara teknikal.

Kondisi ini termasuk direspon cepat oleh pasar sebelum efektif diberlakukan di bulan Agustus nanti. Menurut William ini hanya efek sementara saja, memang ada aksi jual dari investor yang terlihat memindahkan ke saham-saham yang baru masuk ke LQ45.

“Tapi ini bukan karena memang jelek sahamnya tapi karena ekspektasi pelaku pasar menjadi negatif dari dikeluarkannya saham-saham ini,” ujar William.

Pada penutupan perdagangan hari ini, BUMI turun 2,36%, PWON turun 3,57%, BMTR turun 5,62%, MYRX turun 8,57% dan TRAM turun 15,58%.

William masih merekomendasikan saham-saham tersebut jika ingin dikoleksi. BUMI masih baik secara teknikal dan setidaknya masih mempertahankan posisi harga di atas indikator MA60.

TRAM masih bisa dibeli selama harganya berada di atas 330, dan PWON masih boleh beli di atas 500. Untuk BMTR dan MYRX masih belum menarik untuk dikolekai.

“Untuk target jangka menengah target pricenya yakni BUMI 300, TRAM 400, dan PWON 600,” ujar William.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×