Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bursa AS tumbang mengawali transaksi perdana perdagangan, Senin (4/1).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tertekan 1,5% menjadi 2.012,98. Sebelumnya, indeks acuan AS ini bahkan merosot hingga 2,7%. Ini merupakan permulaan terburuk sejak 2001 silam.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup dengan penurunan 1,58%.
Penurunan bursa AS terjadi seiring anjloknya pasar saham China. Kondisi itu menyebabkan kecemasan baru bagi investor dunia bahwa perlambatan ekonomi Negeri Panda akan menghambat proses pemulihan ekonomi global.
"Data ekonomi di AS negatif. Sedangkan China menjadi pengingat bahwa tidak akan banyak hal yang bullish terjadi pada tahun ini,: jelas Micael O'Rouke, chief market strategist Jones Trading Institutional Services LLC di Connecticut.
Dia menambahkan, ada tiga katalis yang menjadi persyaratan pasar busllish yakni pemulihan ekonomi, pemulihan kinerja, dan kebijakan yang akomodatif. "Meski ekonomi saat ini sudah membaik, tapi dua syarat lainnya kita belum punya," imbuhnya.
Sekadar tambahan informasi, transaksi perdagangan di China disuspensi setelah indeks CSI 300 anjlok hingga 7% kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
